Tunjang Pelabuhan Internasional Kijing, Kementerian PUPR Bangun Penyediaan Air Baku 100 Liter/Detik di Mempawah

Tunjang Pelabuhan Internasional Kijing, Kementerian PUPR Bangun Penyediaan Air Baku 100 Liter/Detik di Mempawah

201 Print

Mempawah - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan penyediaan air baku guna menunjang keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). 

Direktur Sistem dan Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air,  Birendrajana, mengatakan pembangunan penyediaan air baku di Pelabuhan Internasional Kijing dan sekitarnya guna menjamin ketersediaan air baku untuk berbagai keperluan dalam dimensi ruang dan waktu sesuai dengan jumlah dan kualitas air yang dibutuhkan secara efesien dan berkelanjutan. 

"Tidak hanya itu saja, penyediaan baku ini bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi Pelabuhan Internasional Kijing dan masyarakat sekitarnya dengan debit sebesar 100 liter/detik," kata Birendrajana saat ditemui Birokompu usai mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI ke Kabupaten Mampawah,  Kalbar, (20/6/2024). 

Lebih lanjut Birendrajana mengatakan, penyediaan air baku tersebut untuk menunjang beroperasinya Pelabuhan Internasional Kijing dan sekitarnya yang mencakup wilayah Desa Sungai Duri II, Desa Bukit Batu, dan Desa Budung, "pekerjaan pembangunannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) TA. 2022 senilai Rp19,34 miliar," terangnya. 

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I Pontianak Pramono mengatakan, penyediaan air baku dilaksankaan dengan lingkup perkejaan meliputi, bangunan intake type canal (60x5x5,5 meter), pompa sentrifugal 2 unit, rumah pompa 1 unit, rumah jaga 1 unit, bak/kolam 1 unit, Pipa HDPE sepanjang 5,2 km 400 mm atau 16 inch. 

Pramono menambahkan saat ini juga telah menyiapkan trase rencana alternatif pipa air baku serta pengajuan usulan penyempurnaan kegiatan penyediaan Air Tanah dan Air Baku untuk TA. 2025 berupa penyediaan air baku Pelabuhan Internasional Kijing dan sekitarnya. Penyempurnaan ini juga untuk menuntaskan konstruksi sesuai desain, pengamanan untuk air baku, dan landscaping, "anggaran yang dibutuhkan untuk penyempurnaan air baku tersebut senilai Rp10 miliar," ujarnya. 

Sementara Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing dan masyarakat sekitar di Kabupaten Mempawah agar segera ditopang dengan infrastruktur lainnya seperti akses jalan yang baik dan kebutuhan air. 

"Untuk itu dengan keberadaan pelabuhan yang ditopang infrastruktur pendukung lainnya, diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandas Lasarus. 

Hadir pada kesempatan tersebut, DIrektur Sistem dan Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Birendrajana, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Apri Artoto,  Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Johannes Wahju Kusumosusanto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat Handiyana, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Pramono, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Ditjen Cipta Karya Mohd. Yoza Habibie, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Kalimantan Barat Martalia Isneini. (HAL/Iwn)

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Berita Terkait