Prestasi Semester I Karyasiswa Magister Super Spesialis Angkatan 2020 di UGM Sangat Baik

Prestasi Semester I Karyasiswa Magister Super Spesialis Angkatan 2020 di UGM Sangat Baik

11291 Print

Yogyakarta, 17 Februari 2021. Guna meningkatkan kompetensi dan pengembangan SDM di Kementerian PUPR, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) pada tahun 2020 telah merintis program Magister Super Spesialis dengan beberapa PTN di Indonesia. Kerja sama program Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk PNS Kementerian PUPR yang memiliki keahlian teknis terapan yang sesuai dengan kebutuhan kementerian dalam penyediaan infrastruktur. Sebagai sebuah program rintisan maka BPSDM sejak 2020 telah melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis yang dilakukan secara berjenjang dan bertahap yakni setiap 3 (tiga) bulan dan 6 (enam) bulan). 


Saat ini, program ini telah berlangsung selama satu semester, terhitung sejak awal tahun ajaran September 2020. Mengingat Karyasiswa telah melalui 1 semester maka BPSDM kembali melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis Tahun 2020 bagi 43 Karyasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) yang merupakan bagian dari evaluasi per 6 (enam) bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kualitas pelaksanaan kerja sama dengan PTN mitra, memantau perkembangan para karyasiswa yang menjalani studi terlebih saat ini mereka sedang melaksanakan magang. Monitoring dan evaluasi sangat penting agar kendala studi dapat dideteksi secara dini dan memastikan tujuan magang dapat tercapai dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual, dari Yogyakarta pada hari ini, Rabu (17/02).


Dalam sambutan pengarahan di pembukaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis Tahun 2020, Sekretaris BPSDM Herman Suroyo menyampaikan bahwa pada akhir semester pertama ini, Karyasiswa menunjukkan prestasi yang sangat baik dengan mempersembahkan nilai rata-rata IPK 3.74 untuk seluruh Karyasiswa UGM. Bahkan tercatat 5 Karyasiswa memperoleh IPK 4.


Karyasiswa sebagai PNS PUPR highflyer tentunya mampu melaksanakan tugas belajar dengan sebaik-baiknya dan menyerap ilmu serta praktek selama perkuliahan untuk nantinya dapat diterapkan di lapangan.


Herman berharap untuk Karyasiswa yang berhasil memperoleh IPK tinggi, agar mendapatkan mendapatkan percepatan waktu studi jika dimungkinkan.


“Walaupun kita masih dalam kondisi Pandemi COVID-19, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi Karyasiswa. Diharapkan kondisi ini menjadikan Karyasiswa menjadi lebih tangguh dalam menyelesaikan tugas belajar. Tentunya Karyasiswa mampu menjadikan kondisi ini untuk lebih meningkatkan literasi terhadap teknologi pendukung pelaksanaan pembelajaran,” pesan Herman.

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Berita Terkait