Pelatihan Pengawasan Mutu Pelaksanaan Pekerjaan Pantai Untuk Mengendalikan Daya Rusak AIr
Jakarta, 24 Februari 2021 – Pelatihan Pengawasan Mutu Pelaksanaan Pekerjaan Pantai yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d 24 Februari 2021 secara distance learning oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) Sumber Daya Air dan Permukiman yang difasilitasi Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PUPR Wilayah III Jakarta ini secara resmi ditutup Rabu (24/2).
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno dalam sambutan penutupan pelatihan melalui konferensi video, Rabu (24/2) mengatakan abrasi pantai semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Abrasi pantai menyebabkan garis-garis pantai menjadi semakin menyempit, sehingga dapat membahayakan masyarakat yang berada di sekitar pantai. Masalah ini harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat.
Sebagai bentuk pengendalian daya rusak air, Kementerian PUPR telah membuat bangunan-bangunan pengaman pantai. Misalnya, tanggul laut/tembok laut yang dikenal dengan nama National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dengan tujuan untuk melindungi Ibukota dari banjir rob. Selain itu, bangunan pengaman pantai lainnya seperti struktur revetment, jetty, dan bangunan pemecah gelombang yang semuanya bertujuan untuk mengamankan pantai dari daya rusak air yang berlebih.
“Pekerjaan konstruksi yang dilakukan di pantai sedikit berbeda dengan konstruksi di daratan, pada pekerjaan konstruksi di pantai waktu pelaksanaan harus menyesuaikan pada kondisi alam, salah satunya dengan mempertimbangkan pasang surut air laut. Oleh karena itu, Bapak/Ibu yang melakukan pekerjaan pantai harus memahami juga bagaimana faktor keselamatan kerja khusus pada pekerjaan pantai,”jelas Ruhban.
Dalam pelatihan Teknis Hidrologi Untuk Alokasi Air ini, para peserta mendapat berbagai materi, serta studi lapangan secara virtual live yang dilaksanakan pada lokasi proyek pekerjaan jetty di muara Sungai Unda, Kabupaten Klungkung Bali dengan pengajar yang berasal dari Balai Teknik Pantai.
Ruhban berharap walaupun pelatihan ini dilaksanakan secara daring, namun dapat memberikan bekal pengetahuan yang bermanfaat bagi para peserta dalam pekerjaan di lapangan. Ruhban mengatakan Pusbangkom SDA dan Permukiman akan terus berupaya meningkatkan metode pelatihan agar lebih baik lagi.
Dari total 17 peserta sebanyak 15 peserta dinyatakan lulus dan 2 orang dinyatakan tidak lulus karena tidak memenuhi persyaratan kehadiran dan nilai kelulusan dalam pelatihan. Adapun 3 peserta pelatihan dengan nilai terbaik diraih oleh Novan Ferdina Triyanto dari Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana pada peringkat pertama, Ansari dari Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam pada peringkat kedua, serta Nurman Fahrudin dariBalai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Mataram pada peringkat ketiga.
Peserta dengan nilai terbaik pertama, Novan Ferdina Triyanto mengaku banyak pengetahuan yang didapat dalam Pelatihan Pengawasan Mutu Pelaksanaan Pekerjaan Pantai ini dan sangat bermanfaat untuk diimplementasikan di unit kerjanya. Novan juga berpendapat masih diperlukannya pelatihan langsung ke lapangan atau OJT untuk lebih memahami dan memperdalam lagi ilmu yang didapat pada saat pelatihan.