Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
Rembang, Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja
(Kunker) Spesifik ke Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada 18 November
2021. Kunker yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Arwani
Thomafi berkesempatan mengunjungi kabupaten yang terletak dan berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa Timur sehingga secara geografis Kabupaten Rembang
menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kunker spesifik kali ini dilakukan pertemuan
dengan Bupati Kabupaten Rembang serta jajaranya guna membahas usulan prioritas pembangunan
infrastruktur di Rembang diantaranya rencana pembangunan Pasar Rembang, Jalan
Lingkar Rembang, Penyediaan Air Baku dan Air Minum Sumber Semen, Pengembangan
TPA Landoh dan Pembangunan Embung di Kec. Sulang. Usulan tersebut disampaikan
dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Kabupaten
Rembang.
Pada kesempatan kunker spesifik ini Komisi V DPR RI
dan Pemda setempat beserta Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa
Tengah juga melakukan peninjauan ke Pasar Rakyat Rembang yang sebagaimana
diketahui mengalami kebakaran pada tahun 2011 dan belum adanya perbaikan.
”Sejak terjadi kebakaran beberapa tahun lalu, Pasar
Kota Rembang belum pernah direnovasi karena keterbatasan anggaran pemerintah
daerah. Padahal, banyak fasilitas penunjang pasar yang sudah tidak berfungsi” ujar
Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Kementerian PUPR melalui BPPW Jawa Tengah turut
menjelaskan terkait usulan pembangunan Pasar Rembang bahwa belum ada penugasan untuk
menangani hal tersebut, serta belum adanya rekomendasi pembangunan Pasar Rembang
dari Kementerian Perdagangan kepada Kementerian PUPR. Sebagai informasi
tambahan bahwa pembangunan pasar oleh Kementerian PUPR bersifat direktif
Presiden melalui dasar Inpres/Perpres. Sejauh ini upaya tindak lanjut dari
usulan tersebut telah dilakukan pendampingan teknis/survey bersama ke lokasi oleh
BPPW dan perwakilan dari Kementerian Perdagangan.
“Terkait pembangunan Pasar Rembang, BPPW Jawa Tengah
telah melakukan survey bersama dengan Kementerian Perdagangan pada Maret 2021,
sejauh ini belum ada rekomendasi dari Kementerian Perdagangan terkait dibangun
atau tidaknya” kata Kepala BPPW Cakra.
Sementara itu keterbatasan anggaran juga mempengaruhi,
seperti adanya refocusing anggaran, selain itu juga fokus Kementerian PUPR pada
Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi (OPOR) terhadap pekerjaan
yang sudah dapat dimanfaatkan dan bukan pembangunan baru.
Turut hadir mendampingi kunker spesifik tersebut Kepala Balai Besar Wilayah
Sungai Pemali-Juana M. Adek Rizaldi, Kasubdit Wilayah I Direktorat Sungai dan
Pantai, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah Sugeng
Prayitno, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Cakra Nagara,
dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III M. Mulya Permana. (P5/dit)