Reses, Komisi V DPR RI Tinjau Pembangunan Infrastruktur di Jawa Timur
Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 ke Provinsi Jawa Timur pada 10-14 April 2021 sebagai wujud pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur serta untuk menyerap aspirasi masyarakat. Kunjungan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras.
Mengawali kunjungan, rombongan melakukan pertemuan dengan mitra kerja yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono memaparkan perkembangan pembangunan sejumlah ruas tol di Jawa Timur, antara lain Tol Pasuruan-Probolinggo (12 km), Probolinggo-Banyuwangi (171 km), dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 4 (9 km) yang masih terkendala oleh pembebasan lahan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras yang juga memimpin rombongan kunker menyampaikan bahwa seluruh stakeholder harus terlibat, mengingat banyak kegiatan pemerintah kerap terkendala pembebasan lahan.
“Kami dari Komisi V akan mendorong agar pembebasan lahan bisa lancar dan mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan, dalam hal ini LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara-red). Kita harap bila lahan sudah siap untuk dibebaskan, anggarannya pun ada,” ujarnya.
Sementara itu, untuk ruas-ruas yang telah beroperasi, ia berharap agar pengelola dapat menjaga kualitas jalan agar memenuhi standar sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan.
Kunker dilanjutkan dengan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Griyo Mulyo, Kec. Jabon, Sidoarjo.
Pada November 2020 lalu, TPA ini rampung direvitalisasi menjadi TPA sistem lahan urug saniter (sanitary landfill) berkat kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERiC-SWM).
“Alhamdulillah Jatim mendapat keuntungan luar biasa, di mana program ini diadakan di tiga lokasi. Kita harap provinsi lain bisa mendapat bantuan serupa, karena dengan adanya pengurangan emisi sampah dapat mengurangi polusi udara dan lingkungan,” ujar Andi.
TPA Griyo Mulyo memiliki luas 5,89 ha dengan kapasitas tampung 1,65 juta m3. TPA ini memberikan layanan sanitasi bagi 900.000 jiwa di Sidoarjo dan sekitarnya selama 5-7 tahun.
Kunker reses kali ini turut dihadiri oleh Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Achmad Subqi, Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, Direktur Sanitasi Prasetyo, Kepala BPPW Jawa Timur Reva Sastrodiningrat, Kepala BP2P Jawa IV Suparman, Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo Pattiasina Jefry Recky, dan PPK Sungai dan Pantai 2 BBWS Bengawan Solo Gadhang Swastyastu. (PMI/Nan)
Reses, Komisi V DPR RI Tinjau Pembangunan Infrastruktur di Jawa Timur
Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 ke Provinsi Jawa Timur pada 10-14 April 2021 sebagai wujud pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur serta untuk menyerap aspirasi masyarakat. Kunjungan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras.
Mengawali kunjungan, rombongan melakukan pertemuan dengan mitra kerja yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono memaparkan perkembangan pembangunan sejumlah ruas tol di Jawa Timur, antara lain Tol Pasuruan-Probolinggo (12 km), Probolinggo-Banyuwangi (171 km), dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 4 (9 km) yang masih terkendala oleh pembebasan lahan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras yang juga memimpin rombongan kunker menyampaikan bahwa seluruh stakeholder harus terlibat, mengingat banyak kegiatan pemerintah kerap terkendala pembebasan lahan.
“Kami dari Komisi V akan mendorong agar pembebasan lahan bisa lancar dan mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan, dalam hal ini LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara-red). Kita harap bila lahan sudah siap untuk dibebaskan, anggarannya pun ada,” ujarnya.
Sementara itu, untuk ruas-ruas yang telah beroperasi, ia berharap agar pengelola dapat menjaga kualitas jalan agar memenuhi standar sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan.
Kunker dilanjutkan dengan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Griyo Mulyo, Kec. Jabon, Sidoarjo.
Pada November 2020 lalu, TPA ini rampung direvitalisasi menjadi TPA sistem lahan urug saniter (sanitary landfill) berkat kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERiC-SWM).
“Alhamdulillah Jatim mendapat keuntungan luar biasa, di mana program ini diadakan di tiga lokasi. Kita harap provinsi lain bisa mendapat bantuan serupa, karena dengan adanya pengurangan emisi sampah dapat mengurangi polusi udara dan lingkungan,” ujar Andi.
TPA Griyo Mulyo memiliki luas 5,89 ha dengan kapasitas tampung 1,65 juta m3. TPA ini memberikan layanan sanitasi bagi 900.000 jiwa di Sidoarjo dan sekitarnya selama 5-7 tahun.
Kunker reses kali ini turut dihadiri oleh Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Achmad Subqi, Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, Direktur Sanitasi Prasetyo, Kepala BPPW Jawa Timur Reva Sastrodiningrat, Kepala BP2P Jawa IV Suparman, Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo Pattiasina Jefry Recky, dan PPK Sungai dan Pantai 2 BBWS Bengawan Solo Gadhang Swastyastu. (PMI/Nan)
Reses, Komisi V DPR RI Tinjau Pembangunan Infrastruktur di Jawa Timur
Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 ke Provinsi Jawa Timur pada 10-14 April 2021 sebagai wujud pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur serta untuk menyerap aspirasi masyarakat. Kunjungan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras.
Mengawali kunjungan, rombongan melakukan pertemuan dengan mitra kerja yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono memaparkan perkembangan pembangunan sejumlah ruas tol di Jawa Timur, antara lain Tol Pasuruan-Probolinggo (12 km), Probolinggo-Banyuwangi (171 km), dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 4 (9 km) yang masih terkendala oleh pembebasan lahan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras yang juga memimpin rombongan kunker menyampaikan bahwa seluruh stakeholder harus terlibat, mengingat banyak kegiatan pemerintah kerap terkendala pembebasan lahan.
“Kami dari Komisi V akan mendorong agar pembebasan lahan bisa lancar dan mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan, dalam hal ini LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara-red). Kita harap bila lahan sudah siap untuk dibebaskan, anggarannya pun ada,” ujarnya.
Sementara itu, untuk ruas-ruas yang telah beroperasi, ia berharap agar pengelola dapat menjaga kualitas jalan agar memenuhi standar sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan.
Kunker dilanjutkan dengan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Griyo Mulyo, Kec. Jabon, Sidoarjo.
Pada November 2020 lalu, TPA ini rampung direvitalisasi menjadi TPA sistem lahan urug saniter (sanitary landfill) berkat kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERiC-SWM).
“Alhamdulillah Jatim mendapat keuntungan luar biasa, di mana program ini diadakan di tiga lokasi. Kita harap provinsi lain bisa mendapat bantuan serupa, karena dengan adanya pengurangan emisi sampah dapat mengurangi polusi udara dan lingkungan,” ujar Andi.
TPA Griyo Mulyo memiliki luas 5,89 ha dengan kapasitas tampung 1,65 juta m3. TPA ini memberikan layanan sanitasi bagi 900.000 jiwa di Sidoarjo dan sekitarnya selama 5-7 tahun.
Kunker reses kali ini turut dihadiri oleh Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Achmad Subqi, Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, Direktur Sanitasi Prasetyo, Kepala BPPW Jawa Timur Reva Sastrodiningrat, Kepala BP2P Jawa IV Suparman, Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo Pattiasina Jefry Recky, dan PPK Sungai dan Pantai 2 BBWS Bengawan Solo Gadhang Swastyastu. (PMI/Nan)