GALERI FOTO

Pembangunan SPAM Mamminasata Siap Dimulai Pertengahan Tahun Ini

Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata, Sulawesi Selatan akan dimulai pertengahan tahun ini. “Diperkirakan minggu depan kontrak SPAM Mamminasata akan diteken” ujar Kepala Balai Sarana dan Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) Ahmad Asiri di Makasar, disela-sela Kunjungan Kerja Tim Komisi V DPR RI ke Provinsi Sulsel, Kamis (15/06). Anggota Komisi V DPR RI Daerah Pemilihan Sulsel, Hamka B Kady mengapresiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa pembangunan SPAM Mamminasata sudah mulai teken kontrak.

Ketersediaan air bersih di wilayah Makassar, Maros, Gowa dan Takalar merupakan kebutuhan mendesak. Masyarakat di keempat daerah tersebut membutuhkan air bersih, apalagi disaat memasuki musim kemarau seperti saat ini. SPAM Maminasata ini dirancang untuk dapat mengalirkan air baku sebanyak 1.000 liter per detik dan dapat memenuhi kebutuhan air di kawasan Maminasata yakni Makassar, Maros, Gowa dan Takalar.

Hamka menegaskan pembiayaan SPAM Regional Mamminasata nantinya bukan hanya dibebankan pada APBN. Namun keempat Kabupaten yang memperoleh manfaat dari proyek ini harus juga mempersiapkan alokasi anggaran APBDnya. Proyek ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. “Bayangkan saja kalau SPAM Regional Mamminasata ini selesai, empat Kabupaten akan merasakan manfaatnya. Untuk jaringan ke rumah-rumah ini tentunya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dengan APBD nya” tegas Hamka.   

Dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI dibahas pula usulan pembangunan stadion berstandar internasional untuk Provinsi Sulsel. Hingga saat ini Sulsel sebagai provinsi penghubung kawasan barat dan timur Indonesia belum memiliki stadion berstandar internasional. Padahal salah satu klub sepakbola asal Makasar, PSM Masakar merupakan juara Liga 1 Indonesia. Selama ini pertandingan sepakbola menggunakan Stadion BJ Habibie yang lokasinya di Pare-Pare. Stadion ini cukup jauh dan kondisinya  kurang memadai.

Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel telah lama merencanakan  pembangunan Stadion Andi Mattalatta (Mattoanging). Namun hingga kini masih terkendala masalah hukum pembebasan lahannya.

Dalam diskusi antara Tim Komisi V DPR RI, Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel dan Kementerian PUPR, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengungkapkan, ada tiga opsi yang mengemuka yakni melanjutkan pembangunan di tempat yang sama (Stadion Mattoanging), mengoptimalkan stadion yang sudah ada seperti Stadion Barombong, atau mencari lahan lain untuk pembangunan stadion.

"Stadion kita mempunyai beberapa opsi. Opsi pertama adalah melanjutkan yang sudah ada, terutama di tempat yang sama, tadi sudah disampaikan bahwa ada pengurangan kapasitas. Opsi kedua, kita optimalkan terutama yang berkaitan dengan Barombong meskipun ada beberapa permasalahan disana bisa kita selesaikan kalau memang lahannya belum sampai selesai. Kemudian opsi ketiga kami tawarkan untuk membangun pada daerah lain," tegasnya.

Pada kesempatan kunjungan kerja tersebut, Kementerian PUPR diwakili oleh Plt Staf Ahli Menteri PUPR bidang Hubungan antar lembaga Asep Arofah Permana, Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya. Essy Asiah dan para Kepala Balai di wilayah Sulawesi Selatan. Menanggapi usulan pembangunan Stadion Olahraga untuk Provinsi Sulsel ini, pada prinsipnya Kementerian PUPR siap membantu sepanjang ada payung hukumnya dan tentunya pembebasan tanahnya harus clear and clean. “Kami bisa bantu bila jelas ada payung hukumnya sebagai landasan pengerjaan proyek tersebut” jelas Essy Asiah.

Untuk pembangunan stadion ini, selanjutnya pihak Komisi V DPR RI akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membantu Pemerintah Provinsi Sulsel dari sisi anggaran. Sambil menunggu kepastian lahan pembangunan yang disiapkan oleh pemerintah provinsi, baik di lokasi yang ada saat ini maupun di lokasi lainnya. (HAL/Put)

2 3 Print
Bagikan Halaman ini
TAGAR

Berita Terkait