WADUK KEULILING SIAP DIRESMIKAN
WADUK KEULILING SIAP DIRESMIKAN
Pembangunan Waduk Keuliling di Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam gunamendukung ketahanan pangan nasional kini telah memasuki tahap penyelesaian. Diperkirakan pada akhir Juni Waduk Keuliling sudah bisa berfungsi dengan luas areal persawahan yang dapat diairi oleh waduk tersebut 4.790,50 Ha.
Waduk Keuliling sudah siap untuk diresmikan. Saat ini sedang dilakukan pekerjaan finishing berupa end-pounding (penggenangan) untuk mengisi tampungan. Mudah mudahan dalam waktu dekat sudah bisa digenangi kemudian bisa kita resmikan, demikian dikatakan Iwan Nursyirwan, Dirjen SDA Departemen PU, saat melakukan peninjauan lapangan ke Waduk tersebut, Kamis (1/5).
Dengan dibangunnya Waduk Keuliling areal persawahan di daerah irigasi Keuliling Hulu dan irigasi Keuliling Hilir dapat dikembangkan. Selain itu air dari Waduk Keuliling juga akan memasok kekurangan air di daerah irigasi Krueng Aceh Extention dan Krueng Aceh Jreue.
Bila waduk sudah dapat beroperasi secara baik maka diharapkan intensitas penanaman akan bertambah, sehingga produksi dapat bertambah, tegas Iwan Nursyirwan yang dalam kunjungannya didampingi oleh Direktur Sungai, Danau dan Waduk, Widagdo, serta Kepala Balai Keamanan Bendungan, AbdulHanan Akhmad.
Kebutuhan air untuk mengairi areal persawahan tersebut membutuhkan debit sebesar 7,1 m3/det, sedangkan yang tersedia saat ini sebesar 3,6 m3/det, sehingga kekurangan 3,5 m3/det yang akan disuplai oleh Waduk Keuliling. Sumber air Waduk Keuliling sendiri berasal dari Sungai Keuliling yang merupakan salah satu sub-basin Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Krueng Aceh.
Sungai Keuliling mempunyai potensi air yang cukup besar untuk meningkatkan penyediaan air baku, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air kota Banda Aceh dan Kab. Aceh Besar, tegas Fauzi Idris, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I yang turut dalam rombongan. Manfaat lain dari Waduk Keuliling ini dapat meningkatkan keamanan terhadap bahaya banjir di wilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar serta untuk pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Waduk Keuliling, yang berjarak 35 km dari pusat kota Banda Aceh ke arah Medan, adalah waduk pertama di provinsi ini. Waduk tersebut mampu tampungan kurang lebih17 juta m3 dengan luas genangan 228 Ha dan cacthment area seluas 38,20 KmÍ. Waduk dengan muka air normal setinggi EL.+45,80 meter ini direncanakan dapat beroperasi selama 50 tahun. Dana yang digunakan untuk pembangunan konstruksi waduk ini mulai TA. 2000 sampai dengan TA. 2008 sebesar Rp. 235 miliar.
Bendungan utama bertipe zonal ini memiliki panjang puncak bendungan sebesar 689,50 meter dan lebar puncaknya sebesar 8,00 meter. Elevasi puncak bendungan sebesar EL.+49,00 meter ini memiliki kemiringan lereng hulu 1:5 dan lereng hilir 1:3,5.
Ke depan diharapkan program peningkatan daerah irigasi, khususnya di luar Jawa, dapat ditingkatkan. Contohnya di Aceh ini. Kalau bisa kita tingkatkan yaitu dengan membangun beberapa waduk lagi maka intensitas penanaman bisa bertambah sehingga dapat menambah produksi beras dalam negeri dengan sendirinya, harap Iwan Nursyirwan. (lin/humassda/gt)
Pusat Komunikasi Publik
050508
Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat