TPA SANITARY LANDFILL SANGAT COCOK UNTUK INDONESIA

TPA SANITARY LANDFILL SANGAT COCOK UNTUK INDONESIA

12215 Print

TPA SANITARY LANDFILL SANGAT COCOK UNTUK INDONESIA

Tempat Pembuangan Akhir  (TPA) dengan menggunakan sanitary landfill sangat cocok untuk kondisi Indonesia, di mana sebagian besar sampah merupakan sampah organik. Dengan metode tersebut, leachate (air limbah sampah) yang keluar dapat diolah terlebih dahulu agar tidak berbahaya. Namun, teknologi ini baru 3% diterapkan di seluruh TPA di Indonesia yang kebanyakan masih menggunakan sistemopen dumping (penampungan terbuka).

Hal tersebut dijelaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Budi Yuwono saat membuka acara Workshop Pengolahan Leachate Sampah di Jakarta, Senin (4/4). Workshop ini menghadirkan para pakar seperti Guru Besar ITB Enri Damanhuri, Joni Hermana (ITS), Djoko Mulyoto Hartono (UI), Wasito (UGM), Hastari W (UGM) serta Kepala Puslitbang Permukiman Kementerian PU Anita Firmanti.

Dirjen Cipta Karya mengatakan, masih sedikitnya TPA sanitary landfill disebabkan biaya untuk mengelola sampah belum diperhatikan. Ia menambahkan, masalah pengelolaan sampah ini bukan saja masalah teknologi, namun juga aspek sosial ekonomi.

Masyarakat kita masih memandang yang terpenting TPA jauh dari permukiman. Sehingga, sering kita lihat kota yang bersih belum tentu sampahnya dikelola dengan baik. Untuk itu, diperlukan pengelolaan sampah mulai dari hulu sampai hilir. Selain itu, sosialisasi 3R (reuse, reduce, recycle) perlu terus dilakukan..

Beberapa tema yang dibahas dalam workshop kali ini antara lain proses pengumpulan dan pengolahan leachate beserta unit operasi, perencanaan instalasi pengolah leachate, pemanfaatan mikroorganisme dalam proses pengolahan leachate, dan pembelajaran pengolahan leachate Bangli. Saya harap dalam workshop ini dapat dirumuskan solusi baru. Mumpung banyak pakar-pakar persampahan berkumpul di sini, kata Budi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi pengelolaan persampahan di berbagai kota di Indonesia ditengarai cenderung menurun. Hal ini terlihat dari menurunnya tingkat pelayanan yang hanya 40% pada tahun 2000 (sebelumnya pernah mencapai 50%), walau secara perlahan meningkat kembali menjadi 56% pada 2006. Dalam kurun waktu tersebut juga terjadi berbagai kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan karena TPA open dumping. (dvt)

Pusat Komunikasi Publik

050411

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait