Taufik Kiemas saat meninjau rencana pembangunan Jembatan Soekarno, Jembatan Megawati dan pembangunan jalan Manado By Pass (27/07), menyatakan tidak ada masalah mengenai pendanaan proyek. Untuk dana tidak perlu kuatir, cadangan dana kita masih cukup. Tetapi yang terpenting adalah tata ruangnya agar jangan sampai jalan yang dibangun merusak lingkungan, ungkapnya. Selain itu, hal yang harus diperhatikan pula adalah letak kota Manado sebagai garis depan negara. Harus diperhatikan Manado, Jayapura (Biak) merupakan front terdepan dari ring Pasific. Makanya saya bersyukursampai sekarang Manado termasuk wilayah yang paling aman di Indonesia ini, tegas Taufik.

Jembatan Megawati yang dibangun tahun 1950, saat ini kondisinya sangat kritis. Lokasi jembatan yang berada di pusat kota ini menghubungkan wilayah Utara Manado menuju pusat kota. Rencananya pembangunan jembatan Megawati akan dimulai pada awal tahun 2004 dan selesai tahun 2006. Perbaikan jembatan yang mendapat bantuan dari Jepang ini (namun belum disepakati nilainya-red), akan dibangun dengan model composite. Rencananya jembatan Megawati ini nantinya juga akan menjadi bagian dari inner ring road kota Manado yang berhubungan dengan Jembatan Soekarno, kata Menkimpraswil Soenarno.

Sedangkan untuk jangka panjangnya jembatan Soekarno dan Megawati juga akan dikoneksikan dengan tol Manado-Bitung. Namun untuk pendanaan pembangunan jembatan Soekarno masih akan dibicarakan kemungkinan untuk sharing antara APBN, APBD dan loan asing, jelas Soenarno. Rencana ini akan terlaksana mengingat di masa datang Bitung akan dijadikan pelabuhan terdepan. Sehingga bila semakin berkembang Bitung yang menjadi harbour perlu ring road yang terhubung dengan kota Manado. Memang untuk sampai tahap itu dimulai dari inner ring road baru berkembang ke outer ring road hingga outer-outer ring road, jelas Soenarno mencontohkan dengan kota Jakarta.

Pentingnya pembangunan Jembatan Soekarno ini mengingat kondisi lalu lintas di Kota Manado yang sudah sangat padat. Studi maupun rencana pembangunan sudah dilakukan sejak tahun 1993. Bahkan pemancangan tiang pertama pembangunan telah dilakukan pada tahun 1996 dengan dana bersumber dari APBN. Namun semenjadk krisis ekonomi, maka pembangunan jembatan tertunda hingga kini.

Awalnya, jembatan Soekarno yang bisa selesai dibangun bila dilihat dari udara berdampingan dengan jembatan Megawati ini akan dibangun dengan panjang 600 meter melintasi alur pelabuhan laut Manado dan Muara Sungai Tondano dengan total dana Rp 98 miliar. Dana ini termasuk juga penyelesaian jalan Boulevard II yang akan menjadi bagian dari inner ring road Manado sepanjang 2.000 meter.

Tetapi, mengingat kondisi keuangan pemerintah yang terbatas, maka diajukan solusi alternatif panjang bentang dari 600 meter menjadi 190 meter. Yaitu, dengan melakukan reklamasi pantai dan memindahkan pelabuhan laut Manado ke arah laut. Selama ini, pelabuhan tersebut biasa digunakan sebagai pelabuhan rakyat yang melayani pelayaran antar pulau. Namun, setelah ditimbang kelihatannya kita akan membangun jembatan Soekarno sepanjang 600 meter. Pertimbangan ini juga melihat histori pelabuhan yang ada sebagai pelabuhan rakyat dan bila dihitung dana yang digunakan untuk reklamasi pantai dan memindahkan penduduk sekitar akan sama dengan dana membangun untuk jembatan panjang dengan cable stay (600 meter dengan dana Rp 98 milar), jelas Soenarno. Diharapkan jembatan Soekarno akan dapat dibangun tahun depan setelah dilakukan kajian studi kembali.

Manado By Pass