Tanah Lot, merupakan salah satu obyek wisata di Bali yang banyak dikunjungi para turis, baik domestik maupun manca negara. Di tanah lot tersebut ada satu Pura Hindu yang terkenal dan dibangun kira-kira pada akhir abad ke-XV oleh Dang Hyang Nirartha, yang sampai saat ini dinamakan Pura Tanah Lot. Pura tersebut tepatnya berada di Desa Braban, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, sekitar 25 km ke arah barat Denpasar.
Pura ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagai masyarakat Bali. Pura yang berdiri di atas batuan karang yang terpisah dengan daratan tersebut, selama ini terganggu oleh adanya hempasan ombak dan angin laut yang bertiup terus menerus. Akibatnya, batuan penyangga pura pun mengalami kikisan atau abrasi. Keadaan ini, lambat-laun tentunya akan membahayakan keberadaan pura ini. Paling tidak, perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan dan perlindungannya.
Pemerintah, melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai, Bali melakukkan pembuatan dan pemasangan tetrapod sebagai pemecah gelombang (break-water) dan perkuatan tebing-tebing di sekeliling Pura berupa karang buatan (artifical rock). Disamping itu, juga telah dilakukan penataan kawasan (landscaping) di sekitar Pura Tanah Lot, sebagai satu kesatuan kawasan pariwisata yang bernuansa antara perpaduan budaya dan alam yang indah.
Pekerjaan pengamanan dan perlindungan Pura Tanah Lot tersebut telah diresmikan bersamaan dengan Monumen Perjuangan Rakyat Bali oleh Presiden RI, 14 Juni ini. Peresmian ini ditandai dengan penanda tanganan prasasti, saat Presiden membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) XXV di Denpasar.
Pelaksanaan
Usaha perlindungan telah dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada tahap ini pemecah gelombang (tetrapod) seberat 2 ton di letakkan didepan Pura Tanah Lot, disertai dengan pembuatan bantaran beton serta dinding buatan sebagai pelindung dari amukan dan gempuran gelombang. Namun peletakan tetrapod ini terasa mengganggu keindahan dan kaesrian alam di sekitarnya.
Untuk itu, maka diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat tahun 1989, yang berlanjut dengan disain rinciberupa bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan di tahun 1992. Disain ini kemudian diperbaharui lagi di tahun 1998.
Pelaksanaan fisik perlindungan pura ini mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni 2000 dan telah selesai pada Februari 2003 lalu melalui dana bantuan pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Rp. 95 M.
Untuk pekerjaan persiapan berupa pekerjaan lahan, akses serta pembuatan jembatan baja sementara, telah dilaksanakan dari tahun 2000 hingga akhir tahun 2001. Jembatan ini dibangu dari bibir pantai hingga menjorok ke laut.
Dilanjutkan dengan meletakan "Crawler Crane 150 ton di Jembatan Baja Sementara tersebut untuk meletakkan barikade tetrapod. Setelah pemasangan tertrapod (artificial reef) dan pekerjaan dinding karang buatan (artificial rock) mulai akhir tahun 2001 hingga pertengahan 2002, maka jembatan baja sementara ini di bongkar kembali.
Disamping itu juga telah dilakukan pekerjaan pemindahan tertrapod lama dan pemindahan endapan pasir lama hingga akhir tahun 2002. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemeliharaan, mulai akhir 2002 hingga takhir tahun 2003.
Konstruksi bangunan pemecah gelombang (tetrapod) yang diletakkan di bawah air laut sepanjang 182 m dengan lebar sekitar 70 m. Tetrapod tersebut menggunakan dua tipe, yaitu tipe pertama dengan berat 6,3 ton dan tipe kedua dengan berat 16 ton. Jumlah tetrapod yang dipasang untuk tipe pertama sekitar 4.411 buah dan untuk tipe kedua sebanyak 2.699 buah.
Sementara untuk perkuatan dinding karang buatan telah dilakukan pekerjaannya seluas 3.287 m2. Pemindahan tetrapod lama di sekitar Pura Tanah Lot sebanyak 1.500 buah. Dan pekerjaan penataan penimbunan pasir pura tersebut dengan volume 706 m3.
Untuk penataan kawasan tanah lot dan sekitarnya telah dilakukan pada akhir tahun 2002 hingga pertengahan 2003 ini. Pekerjaan tersebut antara lain berupa bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar,penataan areal parkir, panataan jalan dan taman di kawasan tanah lot. .**