Sebagai upaya untuk mengatasi berkurangya persediaan airWaduk JatiluhurPurwakarta dalam waktu dekat Perum Jasa Tirta II (PJT II) akan dilakukan pembuatan hujan buatan sebanyak 2 kali antara April dan September 2003. Saat ini telah dilakukan persiapan teknisnya tinggal menunggu keputusan Gubernur Jawa Barat.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Ir.Tjetjek Sudjana mengatakan hal itu di Purwakarta Jum'at (12/4), seraya menambahkan bahwa apabila sampai bulan ini belum terlaksana pembuatan hujan buatan akan berpengaruh pada musim tanam tahun depan.
Menurutnya, pembuatan hujan buatan itu guna menutupi semakin turunnya tinggi muka air (TMA) Waduk Jatiluhur yang saat ini memiliki ketinggian 91,71 m. Padahal idealnya TMA waduk itu 100,81 m.
"Guna menutupi TMA sampai batas garis operasi diperlukan penambahan air melalui pembuatan hujan buatan " Ujar Tjetjek Sudjana.
Dikatakan, kapasitas Jatiluhur saat ini mencapai 1,6 milyar kubik. Padahal volumewaduk yang berkapasitas 3 miliar kubik itu idealnya mempunyai volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Untuk menutupi kekurangan tersebut kata Tjetjekakan dilakukan dua kali penyemaian awan akanmenghasilkan air sebesar 600 juta kubit ke waduk tersebut.
Menjawab pertanyaan tentangkemungkinan waduk Jatiluhur akan alam krisis air pada musim tanam tahun depan Tjetjep mengatakan, saya mengharapkan krisis air di waduk ini tidak sampai berkepanjangan sehingga tidak menyulitkan petani ketika memasuki musim tanam.
Untuk mengatasi turunnya tinggi muka air di sejumlah waduk yang ada di Jawa Barat , PJT II bekerjasama dengan PT PLN dan pihak Pemda Prop.Jawa Baratakan mengadakan hujan buatan di sekitar hulu sungai Citarum dan di daerahtangkapan sungai yang bermuara ke Citarum.
Dikatakan pula bahwa dimusim hujan yang tidak menentu ini , TMA waduk jatiluhur hanya mencapai setinggi 90,70 meter padahal yang ideal mencapai 97,73 meter.