PENINGKATAN KONEKTIVITAS PENUNJANG MP3EI JADI PRIORITAS PU
Salah satu program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di tahun 2012 ini adalah peningkatan konektivitas, terutama untuk menunjang program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Komunikasi Publik (Puskom) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian PU Waskito Pandu ketika ditemui wartawan di Jakarta, kemarin (3/1).
Pandu menambahkan, beberapa pekerjaan yang terkait MP3EI tersebut adalah proyek Tol Cikampek Palimanan, Tol Semarang Ungaran, Tol Mojokerto Surabaya, Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Tol Gempol Pandaan, serta Water Treatment Plant (WTP) di Lampung. Di tahun 2012 ini juga akan ada ground breaking Proyek Air Bersih Umbulan. "Untuk 2012 ini tentunya kita bekerja atas dasar payung-payung aturan dan atas dasar arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, tambahnya.
Peraturan yang menjadi acuan adalah Perpres No. 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Pelaksanaan Anggaran 2012, yang memprioritaskan 3 hal, yaitu konektivitas, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan.
Lebih lanjut Pandu menjelaskan, dari anggaran Kementerian PU di tahun 2012 sebesar Rp 62,653 triliun, anggaran untuk sumber daya air (SDA) dialokasikan Rp 16,445 triliun, untuk penyelenggaraan jalan Rp 30,950 triliun, pengembangan infrastruktur permukiman Rp 12,830 triliun, dan penataan ruang Rp 801 miliar.
Selain itu, dialokasikan pula anggaran untuk management (termasuk di dalamnya Reformasi Birokrasi/RB) sebesar Rp 408 miliar, peningkatan sarana dan prasarana Rp 308 miliar, kemudian untuk pengawasan Rp 126 miliar, penelitian dan pengembangan Rp 420 miliar, dan pembinaan konstruksi Rp 274 miliar.
Secara rinci Waskito Pandu juga menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan di bidang SDA antara lain peningkatan irigasi sekitar 79.000 hektar (ha), peningkatan jaringan rawa 28.000 ha, rehabilitasi jaringan irigasi 147.000 ha, dan rehabilitasi jaringan rawa 149.000 ha.
Kita tahu jaringan irigasi di Indonesia sampai 2010 itu 7,230 juta ha, kemudian dalam renstra sampai dengan 2014 diharapkan bertambah 500 ribu ha. Jadi rata-rata per tahun 100 ribu ha. Hal ini kaitannya dengan banyaknya sawah yang sudah beralih fungsi, tambahnya. Selain program tersebut, akan dilaksanakan pula konservasi air di 20 waduk dan 207 embung, sedangkan yang berkaitan dengan banjir adalah penanganan aliran sungai Bengawan Solo sepanjang 243 kilometer (km).
Sementara itu, di bidang penyelenggaraan jalan, anggaran yang tersedia dialokasikan untuk preservasi jalan sepanjang 36.000 km dan untuk jembatan 279.000 m, serta untuk pelebaran jalan 1.900 km. Selain itu juga pembangunan jalan baru, dari yang tidak ada menjadi ada, sekitar 229 km. Contohnya adalah Lingkar Ambarawa dan Lingkar Salatiga, ujar Pandu.
Program di bidang jalan lainnya adalah pembangunan flyover dan underpass sepanjang 8.600 m, misalnya Simpang Dewaruci di Bali. Lalu, ada peningkatan dan pembangunan jalan untuk daerah terpencil dan terluar (termasuk jalan strategis di selatan Jawa) sepanjang 377 km.
Sementara untuk bidang Cipta Karya, dari anggaran Rp 12,8 triliun, dialokasikan untuk berbagai program, antara lain pembangunan 48 twinblock rusunawa, infrastruktur pedesaan di 3.000 desa, PNPM/P2KP di 10.900 desa, infrastruktur air limbah di 350 kawasan, SPAM pedesaan di 1.765 desa dan peningkatan TPA di 94 kabupaten.
Dalam bidang penataan ruang intinya adalah pembinaan terhadap kabupaten dan kota dan di tingkat management pembangunan adalah reformasi birokrasi, dan kita berharap dari status WDP (wajar dengan pengecualian) menjadi WTP (wajar tanpa pengecualian), kata Pandu.
Penyerapan di awal tahun
Waskito Pandu mengatakan bahwa dari anggaran tersebut ada yang tidak melalui proses lelang di tahun 2012 yang artinya sudah multi years contract, sehingga diharapkan serapan anggaran sudah relatif ada di awal tahun.
Daftar multiyears kontrak ada Rp 5,3 triliun dan sedang dalam proses Rp 700 miliar jadi ada sekitar Rp 6 triliun. Kalau ini jalan berarti kan penyerapan tidak harus menunggu lelang, tambahnya.
Beberapa contoh proyek yang masuk multi years contract adalah pembangunan Waduk Rajui di Aceh, rehabilitasi pengendali banjir Citarum hilir dan hulu, pembangunan underpass Simpang Dewaruci, pembangunan Jembatan Merah Putih di Ambon, pelebaran jalan Calang Tenom di Aceh, pembangunan 70 twinblock rusunawa, dan pembangunan stasiun pompa Hailai Marina Ancol. Untuk yang reguler di tahun 2012 sampai saat ini sudah 3.400 paket yang sudah lelang dengan nilai Rp 17,8 triliun (per tanggal 3 januari pukul 12.00 wib), tambahnya.
Proyek yang sudah pengumuman lelang di antaranya adalah penanganan jalan di TenomMeulaboh di Aceh dengan nilai Rp 14,4 miliar, batas kota Palembang - Simpang Penyandingan dengan nilai Rp 38 miliar, jalan Muara Trembesi Muara Bulian sebesar Rp 83 miliar, pelaksanaan pembangunan jaringan sumber air Pompengan Jeneberang senilai Rp 79 miliar, dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan Nusa Tenggara Barat (NTB) senilai Rp 7,4 miliar. (nrm/ifn)
Pandu menambahkan, beberapa pekerjaan yang terkait MP3EI tersebut adalah proyek Tol Cikampek Palimanan, Tol Semarang Ungaran, Tol Mojokerto Surabaya, Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu), Tol Gempol Pandaan, serta Water Treatment Plant (WTP) di Lampung. Di tahun 2012 ini juga akan ada ground breaking Proyek Air Bersih Umbulan. "Untuk 2012 ini tentunya kita bekerja atas dasar payung-payung aturan dan atas dasar arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, tambahnya.
Peraturan yang menjadi acuan adalah Perpres No. 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Pelaksanaan Anggaran 2012, yang memprioritaskan 3 hal, yaitu konektivitas, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan.
Lebih lanjut Pandu menjelaskan, dari anggaran Kementerian PU di tahun 2012 sebesar Rp 62,653 triliun, anggaran untuk sumber daya air (SDA) dialokasikan Rp 16,445 triliun, untuk penyelenggaraan jalan Rp 30,950 triliun, pengembangan infrastruktur permukiman Rp 12,830 triliun, dan penataan ruang Rp 801 miliar.
Selain itu, dialokasikan pula anggaran untuk management (termasuk di dalamnya Reformasi Birokrasi/RB) sebesar Rp 408 miliar, peningkatan sarana dan prasarana Rp 308 miliar, kemudian untuk pengawasan Rp 126 miliar, penelitian dan pengembangan Rp 420 miliar, dan pembinaan konstruksi Rp 274 miliar.
Secara rinci Waskito Pandu juga menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan di bidang SDA antara lain peningkatan irigasi sekitar 79.000 hektar (ha), peningkatan jaringan rawa 28.000 ha, rehabilitasi jaringan irigasi 147.000 ha, dan rehabilitasi jaringan rawa 149.000 ha.
Kita tahu jaringan irigasi di Indonesia sampai 2010 itu 7,230 juta ha, kemudian dalam renstra sampai dengan 2014 diharapkan bertambah 500 ribu ha. Jadi rata-rata per tahun 100 ribu ha. Hal ini kaitannya dengan banyaknya sawah yang sudah beralih fungsi, tambahnya. Selain program tersebut, akan dilaksanakan pula konservasi air di 20 waduk dan 207 embung, sedangkan yang berkaitan dengan banjir adalah penanganan aliran sungai Bengawan Solo sepanjang 243 kilometer (km).
Sementara itu, di bidang penyelenggaraan jalan, anggaran yang tersedia dialokasikan untuk preservasi jalan sepanjang 36.000 km dan untuk jembatan 279.000 m, serta untuk pelebaran jalan 1.900 km. Selain itu juga pembangunan jalan baru, dari yang tidak ada menjadi ada, sekitar 229 km. Contohnya adalah Lingkar Ambarawa dan Lingkar Salatiga, ujar Pandu.
Program di bidang jalan lainnya adalah pembangunan flyover dan underpass sepanjang 8.600 m, misalnya Simpang Dewaruci di Bali. Lalu, ada peningkatan dan pembangunan jalan untuk daerah terpencil dan terluar (termasuk jalan strategis di selatan Jawa) sepanjang 377 km.
Sementara untuk bidang Cipta Karya, dari anggaran Rp 12,8 triliun, dialokasikan untuk berbagai program, antara lain pembangunan 48 twinblock rusunawa, infrastruktur pedesaan di 3.000 desa, PNPM/P2KP di 10.900 desa, infrastruktur air limbah di 350 kawasan, SPAM pedesaan di 1.765 desa dan peningkatan TPA di 94 kabupaten.
Dalam bidang penataan ruang intinya adalah pembinaan terhadap kabupaten dan kota dan di tingkat management pembangunan adalah reformasi birokrasi, dan kita berharap dari status WDP (wajar dengan pengecualian) menjadi WTP (wajar tanpa pengecualian), kata Pandu.
Penyerapan di awal tahun
Waskito Pandu mengatakan bahwa dari anggaran tersebut ada yang tidak melalui proses lelang di tahun 2012 yang artinya sudah multi years contract, sehingga diharapkan serapan anggaran sudah relatif ada di awal tahun.
Daftar multiyears kontrak ada Rp 5,3 triliun dan sedang dalam proses Rp 700 miliar jadi ada sekitar Rp 6 triliun. Kalau ini jalan berarti kan penyerapan tidak harus menunggu lelang, tambahnya.
Beberapa contoh proyek yang masuk multi years contract adalah pembangunan Waduk Rajui di Aceh, rehabilitasi pengendali banjir Citarum hilir dan hulu, pembangunan underpass Simpang Dewaruci, pembangunan Jembatan Merah Putih di Ambon, pelebaran jalan Calang Tenom di Aceh, pembangunan 70 twinblock rusunawa, dan pembangunan stasiun pompa Hailai Marina Ancol. Untuk yang reguler di tahun 2012 sampai saat ini sudah 3.400 paket yang sudah lelang dengan nilai Rp 17,8 triliun (per tanggal 3 januari pukul 12.00 wib), tambahnya.
Proyek yang sudah pengumuman lelang di antaranya adalah penanganan jalan di TenomMeulaboh di Aceh dengan nilai Rp 14,4 miliar, batas kota Palembang - Simpang Penyandingan dengan nilai Rp 38 miliar, jalan Muara Trembesi Muara Bulian sebesar Rp 83 miliar, pelaksanaan pembangunan jaringan sumber air Pompengan Jeneberang senilai Rp 79 miliar, dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan Nusa Tenggara Barat (NTB) senilai Rp 7,4 miliar. (nrm/ifn)
Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat