PEMBEBASAN LAHAN MASIH MENJADI KENDALA MEMBANGUN INFRASTRUKT

PEMBEBASAN LAHAN MASIH MENJADI KENDALA MEMBANGUN INFRASTRUKT

10634 Print

PEMBEBASAN LAHAN MASIH MENJADI KENDALA MEMBANGUN INFRASTRUKTUR

 

Selain peraturan perundangan dan investasi yang masih menjadi kendala dalam membangun infrastruktur, kendala lain yang masih menjadi hambatan utama adalah pembebasan lahan.  Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kepada wartawan di Jakarta (9/12). “Masalah pembebasan lahan menjadi hambatan utama dalam penyelesaian pembangunan infrastruktur” ungkapnya.

 

Agar pembebasan lahan bisa berjalan lancar menurut Djoko Kirmanto pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden tentang pembebasan lahan dan penggunaan lahan untuk kepentingan umum. Diharapkan ke depan nanti masalah ini sudah dapat berjalan dengan baik.

 

Lebih lanjut dikatakan, untuk membangun dan memelihara infrastruktur  dibutuhkan dana yang besar. Untuk itu pemerintah sangat menyambut baik apabila investor berminat untuk menanamkan modalnya di bidang infrastruktur di Indonesia. Saat ini beberapa negara yang sudah menanamkan modalnya di Indonesia antara lain China, Malaysia dan Australia.

 

Setelah pembangunan Jembatan Suramadu selesai, pemerintah terus akan membangun infrastruktur lain yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Departemen PU saat ini sedang mengerjakan pembangunan waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat .

 

Selain itu, juga sedang membentuk Tim dalam rangka pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). Rencana pembangunan JSS ini harus dikaji betul aspek-aspek yang terkait.  Karena menurut Djoko Kirmanto membangun  jembatan bukan hanya memikirkan fisik konstruksinya saja, tetapi kita juga harus memikirkan pengembangan di dua sisi jembatan yang akan dibangun nanti. “Kita harus memikirkan bagaimana membangun kawasan Sumatera bagian selatan dan kawasan Banten” tutur Djoko Mirmanto.

 

Ke depan, menurut Menteri PU pemerintah masih akan terus menyelesaikan pembangunan jalan-jalan lintas sebagai nadi perekonomian nasional dan menghubungkan sendi-sendi ekonomi daerah. Lintas tersebut, yaitu Lintas Sumatera, Lintas Selatan Kalimantan, Lintas Barat Sulawesi dan Lintas Pantai Utara (Pantura) Jawa.

 

Menteri PU juga mengatakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Departemen PU juga terus melakukan pembangunan di Bidang Sumber Daya Air (SDA). Yang menjadi program 100 hari Departemen PU di bidang SDA yakni menyelesaikan audit teknis kondisi embung, waduk, bendung, dan bendungan serta jaringan irigasi di seluruh Indonesia.

 

Dalam mengantisipasi tambahan penduduk dan upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan swasembada beras, pihaknya telah memrogramkan untuk memperbaiki 1,5 juta ha jaringan irigasi dan membangun 500 ha pembangunan jaringan irigasi baru.

 

Daerah tangkapan air juga tidak luput dari perhatiannya. Instansinya juga terus mendorong agar program penghijauan terus dilakukan perbaikan, agar air hujan yang turun tidak  menyebabkan banjir. Selain meminimalisir banjir, diharapkan dapat mengurangi dampak sedimentasi waduk-waduk yang dibangun, sehingga manfaatnya menjadi lebih maksimal.

 

Dalam upaya meminimalisasi dampak banjir di Ibukota Jakarta dilakukan perbaikan banjir kanal barat dan pembangunan banjir kanal timur. Banjir kanal timur (BKT) akan diselesaikan pada Januari 2009. Dengan selesainya BKT akan dapat mengurangi banjir di wilayah timur Jakarta, karena air dapat disalurkan melalui BKT dan langsung mengalir ke laut.

 

Sedangkan di bidang permukiman terus dilakukan perbaikan dan pembangunan penyediaan air baku untuk kebutuhan air bersih untuk melayani masyarakat, termasuk sanitasi untuk memenuhi Mellinium Development Goal’s (MDGs).(ind)

 

Pusat Komunikasi Publik

101209

 

 

 

 

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait