Pasokan Air Baku Ke PDAM

Pasokan Air Baku Ke PDAM

10593 Print

PASOKAN AIR BAKU KE PDAM DKI JAKARTA DIJAMIN AMAN

PASOKAN AIR BAKU KE PDAM DKI JAKARTA DIJAMIN AMAN

 

Meski persediaan air yang ada di Waduk Jatilihur, Purwakarta, Jabar mengalami defisit hingga mencapai 600 juta M3, namun tidak akan mempengaruhi pasokan air baku dari Jatiluhur ke PDAMdi Jakarta dan Bekasi. Pasalnya, kekurangan air yang kini melanda Waduk Tertua di Indonesia itu, masih dapat diatasi dengan pembuatan hujan buatanyang direncanakan pada akhir tahun 2003. Padahal sebelumnya Perum Jasa Tirta II (dulu POJ) juga telah melakukan pembuatan hujan buatan. Namun hasilnya masih belum maksimal bahkan di bawah target yang dibutuhkan. Sejalan dengan itu maka pihak PJT II bersama-sama dengan Pemda Karawang dan Depkimpraswil akan membuat hujan buatan kembali, guna memenuhi defisit air yang ada di Waduk tersebut.

Dirut PJT II, Tjetjep Sujana mengungkapkan hal itu kemarin, saat melepas lomba jalan santai di Kantor Pusat. Dikaktakan, meskipun hujan buatan yang dilakukan PJT II Mei lalu hasilnya masih di bawah target kebutuhan, yakni 300 juta M3 dari defisit air 600 juta M3, namun dia menjamin masalah pasokan air untuk PDAM Jakarta dan Bekasi serta untuk mengairi puluhan ribu ha sawah di wilayah pantura akan tetap berjalan lancar. "Untuk pasokan air ke Jakarta dan Bekasi akan aman-aman saja. Bahkan mesti elevasi air mencapai sekitar 49 Meter, pihaknya masih mampu menggunakan hallowjet," tegas dia.

Tjetjep menambahkan, adanya defisit air 600 juta M3 akibat kurangnya air yang masuk ke Waduk, masih bisa diantisipasi dengan dua kali pembuatan hujan buatan. Dan hujan buatan itu sendiri, ucap dia, akan dilakukan pada akhir musim hujan 2003 dan awal musim hujan 2004. Dia mengakui, hujan buatan yang tidak memenuhi target 300 juta Mei 2003 lalu, bisa ditanggulangi dengan dua kali pembuatan hujan buatan kembali. "Memang kondisi Waduk Jatiluhur saat ini defisit air 600 juta M3 dan itu bisa ditanggulangi dengan hujan buatan yang akan dilaksanakan akhir dan awal musim hujan 2003/2004," tambah Tjetjep.

Adapun masalah pembuatan hujan buatan nanti, pihaknya dan Depkimpraswil serta Pemprov Jabar telah sama-sama sepakat untuk melaksanakannya. Menjawab pertanyaan, tentang kekhawatiran petani memperoleh air untuk irigasi dia menyatakan, bahwa pasokan air ke lahan mereka tetap dijamin tidak akan kekurangan. Karena dengan posisi ketinggian air di Waduk yang mencapai 49 meter saat ini,air masih bisa dikeluarkan. Namun khusus untuk tenaga listrik, dengan elevasi air sekitar 75 meter belum bisa menggerakkan turbin untuk dapat menghasilkan listrik. "Dia berharap elevasi air tidak berada di bawah angka tersebut," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMG diperkirakan dalam waktu dekat akan terjadi perubahan musim dari EL Nino menjadi La Nina. Itu merupakan berita baik untuk PJT II. Karena pada saat itu akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi, sehingga tidak menganggu operasional secara keseluruhan. Menurutnya, tidak bisa dibayangkan, seandainya turbin tidak bisa beroperasi. Bisa-bisa usahanya macet. Padahal, penghasilan yang didapat dari perusahaannya adalah hanya menjual air baku baik untuk PDAM ataupun industri. Berkaitan dengan hal itu, maka dia sangat berharap perubahan musim tersebut segera terjadi.

Tjetjep juga membenarkan adanya laporan yang menyatakan berkurangnya pasokan air dari Waduk Jatilihur ke saluran irigasi petani akibat tidak terpeliharanya saluran sekunder. Menurutnya, untuk memperbaiki atau pemeliharaan saluran untuk mengairi ribuan ha sawah dibutuhkan dana sekitar 164 juta dolar AS. "Masalah perbaikan fungsi saluran adalah tugas pemerintah. Sedang untuk pemeliharaannya adalah tugas PJT II. Dan bila dana yang dimiliki peruahaannya tinggal lapor pada Menko Ekuin," paparnya sambil tersenyum.
 

Pusat Data dan Informasi Publik - 24 Juli 2003

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait