Sebanyak 2 Perguruan tinggi, 11 Pemerintah Kabupaten, 6 Pemerintah Kota, 19 perusahaan swasta, 9 instansi pemerintah serta 6 kesatuan TNI AL, AU dan Polri, Rabu (30 Juli) di Jakarta, menanda tangani naskah kerjasama (MOU) dengan Perum Perumnas untuk pembangunan 21.542 unit Rumah Sederhana ( RS) dan Rumah Sederhana Sehat (RS-H)..
Penandatanganan yang disaksikan Menteri Kimpraswil, Sunarno dan Sekjen Dep.Kimpraswil Djoko Kirmanto itu senilai Rp 1,5 trilyun, yang bersumber dari dana instansi yang bersangkutan tersebut, sekitar 75 % untuk pembangunan RS dan RS-H tersebar diseluruh Indonesia.
Menurut Dirut Perum Perumnas Latief Malangyudo, Penanda tanganan kerjasama tersebut merupakan langkah nyata Perum-Perumnas untuk mendukung rencana pemerintah mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan RS dan RSH lengkap dengan penunjangnya yang layak dan terjangkau .
Disamping telah ditandatangaani saat ini Perum Perumnas juga telah memproses persiapan-persiapan baik untuk PNS maupun TNI Polri dan AL. "Khusunya untuk TNI -Al kami akan segera memprosestahap ke III " Ujarnya. Bahwa perumahan TNI-Al 1000 unit saat ini selesai dan telah dihuni"tambahnya.
Masih banyak pemerintah daerah dan Instansi maupun perusahaan-perusahaan yang telah mengajukan kepada Perum Perumnas untuk menyediakan perumahan dan saat ini sedang dalam tahap penjajakan pelaksanaannya.
Untuk mewujudkan impian para pegawai mendapatkan rumah yang layak dan terjangkau, perum-Perumnas dan pengembang baik dari REI maupun Apersi serta pemerintah sangat mendukung.
Namun demikian lanjut Latief, tetap memeinta dukungan kepada pemerintah khususnya tetap diteruskan subsidi selisih bunga untuk Kridit Pemilikan Rumah (KPR) seperti insentip berupa kemudahan dalam proses perijinan dan perpajakan.
Hal tersebut tidak semata untuk kepentingan sebagai pengembang dalam bidang perumahan namun yang utama yakni upaya untuk mendekatkan daya beli masyarakat dengan harga jual atau keterjangkauan kemampuan dalam membayar uang muka dan angsuran bulanan.
Seluruh jajaran Perum-Perumnas bertekat untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan berusaha sekuat tenaga agar rumah yang dibangun tersebut, dapat diserahkan tepat waktu, tepat biaya dengan mutu yang standart sesuai kesepakan dalam perjanjian.
Sektor Riil mulai tergerak
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Menkimpraswil Soenarno mengatakan, rwncana pembangunan perumahan tersebut membuktikan bahwa secara perlahan sektor riil mulai bergerak kendati pergerakannya memerlukan dorongan dan perhatian kita semua.
Kita ketahui bahwa kondisi stabilitas moneter dan fiskal saat ini cukup baik dan keamanan yang kondusif, maka implikasinya cukup banyak, mulai dari tenaga kerja yang terserap di sektor pembangunan perumahan cukupbanyak , bahkan berbagai industri bahan bangunan baik lokal, regional maupun nasional akan tumbuh berkembang dengan baik.
" Bahkan sektor informal lainnya seperti warung tegalpun bisa hidup dengan tumbuh sektor perumahan tersebut " Ujar Soenarno.Untuk itu pemerintah akan sungguh-sungguh untuk mendorong saat ini maupun masa mendatang .
Menjawab pertanyaan tentang kemapuan pemerintah dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat yang belum terpenuhi, Soenarno mengatakan, saat ini sekitar 5 juta KK yang belum memiliki rumah yang memadai, oleh karena itu pemerintah terus mengusahakan mendorong sektor perumahan termasuk didalamnya pemerintah memberikan subsidi.
Mudah-mudahan subsidi ini akan terus digulirkan karena masyarakat kita yang menengah kebawah masih mendominasi masyarakat kita saat ini. Paling tidak 70 % berada kreteria ini, oleh karena itu kalau kita kedepan bisa mendorong sektor perumahan ini menjadi sektor yang maju dengan cepat kita harapkan kurun waktu 5 - 10 tahun seluruh keluarga di Indonesia sudah memiliki rumah (jons)