KONSTRUKSI BANGUNAN TAHAN GEMPA

KONSTRUKSI BANGUNAN TAHAN GEMPA

18749 Print

KONSTRUKSI BANGUNAN TAHAN GEMPA

Beberapawaktu lalu gempa bumi telah memporak-porandakan wilayah Alor dan kemudiandisusul gempa serupa di wilayah Nabire kemarin. Terkait gempa ini,  MenteriPekerjaan Umum Djoko Kirmantobeserta Menko Kesra telah melihat langsung kondisi gempa di Alor sehari setelahlebaran lalu. Dari hasil kunjungan ke Alor, Djoko mengatakan, Tenyatakonstruksi yang digunakan di daerah gempa, hanya teknis asal jadi,  kata Djoko dalam talkshow dengan Radio Elshinta Minggu pagi(28/11) dalam rangka menyambut Konstruksi Indonesia 2004.

"Jika dilihat dan dicermati, rumah yang terbuat dari papandan bambu lebih tahan gempa daripada rumah yang tebuat dari batu. Rumah yangterbuat dari batu tidak dikerjakan secara standar konstruksi yang bagus,sehingga bila goyang akan runtuh. Sedangkan, rumah papan dan bambu masihaman,"lanjut Djoko.

MenurutDjoko, kaidah konstruksi baku yang seharusnya dipenuhidalam membuat suatu bangunan, sebagian besar tidak dipenuhi di wilayah gempa itu. Misalnya dalammembangun suatu gedung, gabungan batu, pilar dan kolom, banyak yang tidakdigunakan. Jika ada gempa kekuatan kecil pun, kemungkinan akan roboh atau retak.

Ketikaditanya mengenai konstruksi prasarana lain seperti jalan dan jembatan di Alor dan Nabireyang juga rusak, Djoko menjelaskan, bangunan yang retak itu hanya pada bagian kaki jembatan dan jalan, bukan di tengah jembatan.Selain itu, Djoko mengemukakan, tebing-tebing yang longsor sudah diperbaiki.Saat kejadian gempa itu, bandara di kota Nabire mengalami retak di delapan titik.

Lebihlanjut Djoko mengatakan, tata cara membangun rumah yang tahan gempa sudahdisampaikan ke Dinas PU dan Kabupaten. Departemen Pekerjaan Umum mencoba haltersebut secara konsisten dan terus menerus. Departemen Pekerjaan Umum telahmenyebar buku panduan teknis ke daerah-daerah sampai ke kabupaten agarmasyarakat memperhatikan teknik-teknik bangunan rumah dengan konstruksi tahangempa.

TetapiDjoko mengakui, pembangunan rumah walaupun menggunakan bahan tahan gempatetap akan runtuh dengan kekuatan gempa berskala besar. "Tetapi paling tidak akanjauh lebih tahan jika dikonstruksi dengan konstruksi tahan gempa,"katanya. Konstruksitahan gempa tidak terbilang murah, tetapi jika teknik-teknik seperti itudilakukan maka kerusakan akan jauh berkurang.

Walaupunpenyebarluasan mengenai standar konstruksi belum dikenal luas masyarakat, Djoko mengatakan, Saya cenderung untuk tidak menyalahkanmasyarakat. Karena mereka belum tahu. Sebagai instansi yang bersangkutan,seharusnya kita mensosialisasikan kepada masyarakat. Pemerintah harus terampil,konsisten dan tidak bosan untuk memberikan edukasi   kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lembaga PengembanganJasa Konstruksi Nasional (LPKJN) Sulistijo Sidartomulyo mengatakan, tatakonstruksi tahan gempa berkaitan dengan sejarah konstruksi di Indonesia.Suku-suku di seluruh Indonesia memiliki rumah tradisional yang disesuaikandengan kondisi alam di lingkungan yang tahan gempa pada saat itu. "Denganmenggunakan bahan bilik, bambu dan kayu dapat memperkecil kerusakan data terjadigempa,"katanya.

Namun, sejalan dengan perkembangan keseragamaninformasi yang keliru, seringkali rumah di daerah menggunakan bahan-bahan mengikutirumah di Jakarta yang menggunakan batu. Untuk itudiperlukan standarisasi yang berbeda sehingga lebih efisien dan lebih baik.

Sulistiomenambahkan, dalam kondisi Indonesia yang rawan gempa, dapatdiantisipasi agar rumah dibuat seperti jaman nenek moyang yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Untuk di perkotaan dengan lahanyang terbatas dan mahal, rumah sederhana yang dibangun bertingkat harus dibangundengan struktur tahan gempa. Walaupun untuk itu harusada faktor ekonomisasi. Untuk mencari optimalisasi antara kekuatan, ekonomi danfungsi harus direncanakan dengan baik. Masyarakat tentu tidak seluruhnya paham."Sehingga tanggungjawab pemerintah untuk memberikan pengertian melalui PemerintahDerah dengan proses peizinan bangunan, proses pengawasan dalam setiappembangunan bagi  masyarakat,"katanya.(ind)

Pusdatin

291104

 

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait