KOMISI V DPR-RI DUKUNG PROGRAM PENGENDALI BANJIR DI MANADO
KOMISI V DPR-RI DUKUNG PROGRAM PENGENDALI BANJIR DI MANADO
Komisi V DPR-RI desak program pengendalian banjir (urban flood control) Kota Manado menjadi prioritas tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh kondisi kota manado yang bila hujan, sangat rawan banjir, sehingga perlu penanganan untuk mencegah banjir. Kami dukung sepenuhnya program urban flood control ini. Mengingat dengan program ini bukan hanya banjir yang terjadi di kota Manado dapat tertanggulangi tetapi juga program ini pun dapat menjadi salah satu upaya menjadikan Kota Manado sebagai water front city ujar Yasti Soepredjo Mokoagow disela-sela kunjungan kerja Komisi V DPR-RI ke Provinsi Sulawesi Utara (1/05).
Yasti menjelaskan, Kota Manado apabila diguyur hujan selama empat jam tanpa berhenti, biasanya akan terjadi banjir. Selain disebabkan oleh arus sungai yang cukup tinggi juga akibat makin meningkatnya bangunan rumah masyarakat yang berada dipinggiran sungai yang menyebabkan lebar sungai makin berkurang.
Dalam kunjungan kerja selama tiga hari ini, Tim Komisi V DPR-RI yang terdiri dari 12 (dua belas) anggota mengunjungi beberapa proyek ke-PUan, salah satunya proyek penanganan sungai Tikala yang merupakan bagian dari program pengendalian banjir (urban flood control) Kota Manado. Turut mendampingi rombongan, Direktur Bina Pelaksana III Ditjen Bina Marga, Kepala Dinas PU Sulut, Kepala Balai BPJN XI, Kepala Balai BWS Sulawesi I. Kasubdit Wil III Dit.Sungai dan Pantai, serta pejabat Kementerian PU lainnya.
Kasubdit Wil III Dit.Sungai dan Pantai Ditjen SDA, Suprapto dalam paparannya mengatakan, guna menunjang pengendalian banjir Kota Manado, Ditjen SDA telah merencanakan beberapa program yaitu penanganan sungai Tikala, penanganan sungai Tondano dan pembangunan bendungan yaitu bendungan Kuwil serta bendungan Sawangan.
Lebih lanjut Suprapto menjelaskan, sungai Tilaka yang berada di wilayah sungai Tondano-Likupang merupakan anak sungai Tondano. Sungai ini melintasi Kota Manado dengan panjang kurang lebih 7000m. Pada musim penghujan, sungai Tikala menyebabkan banjir yang menggenangi kawasan pemukiman penduduk serta sarana/prasarana umum lainnya. Bahkan banjir yang terjadi menyebabkan tebing sungai tergerus. Oleh sebab itu perbaikan dan perkuatan tebing sungai tikala sangat mendesak sebagai upaya untuk mempertahankan lebar sungai.
Ditjen SDA melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi I sejak 2007 telah membangun perkuatan tebing dan pelebaran alur sungai untuk menambah kapasitas tampung sungai. Hingga saat ini progress nya telah mencapai 30% atau kurang lebih 5400m yang tertangani. Sementara masih ada sekitar 8600m panjang konstruksi yang harus dibangun atau sekitar 4300m panjang sungai yang masih butuh penanganan. Tetapi hal ini belum sepenuhnya dapat mengatasi banjir.
Untuk meminimalkan terjadinya banjir akibat luapan sungai perlu penuntasan bengunan pengendali banjir dengan menaikkan elevasi talud maupun pembangunan tanggul banjir. Kami memprioritaskan pada perbaikan alur sungai. Kami mengupayakan lebar sungai tikala 20 meter dengan kedalaman 3 meter dapat terus dipertahankan. Untuk itu kami masih membutuhkan anggaran sekitar Rp.50M. Sedangkan untuk sungai tondano sendiri rencananya akan dibuat tanggul pengendali banjir sepanjang 14000meter. Ini juga merupakan bagian dari program urban flood control. Estimasi biaya yang diperlukan bagi penanganan sungai Tondano sekitar Rp 200 milyar. Ini perlu dukungan anggota dewan. ujar suprapto.
Dibangun dua bendungan.
Disamping itu, agar air yang mengalir kearah sungai Tondano tidak mubazir maka Ditjen SDA pun merencanakan membangun bendungan yang akan menampung air tersebut sebelum akhirnya bermuara di teluk Manado. Adapun dua bendungan telah ada dalam program Ditjen SDA yaitu Bendungan Sawangan dan Bendungan Kuil. Untuk Bendungan Kuil saat ini telah sampai pada tahap desain dan feasibility studydan rencananya baru 2014 bisa dimulai kontruksinya. Pembangunan bendungan ini membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 600 milyar. sementara bendungan Sawangan sifatnya alternative bila bendungan Kuil tidak memungkinkan terealisasi.
Yasti, anggota dewan dari daerah pemilihan Manado mengamini pembangunan kedua bendungan ini, mengingat manfaatnya bagi masyarakat Kota Manado yang cukup besar. Kedepan dengan adanya bendungan ini, selain untuk mengurangi ancaman banjir juga dapat menunjang penyediaan air baku bagi Kota Manado dan Bitung, serta peningkatan energi listrik. Sehingga sudah semestinya kita dukung peningkatan anggaran di bidang SDA di Sulut guna meningkatan potensi Sulut sebagai daerah pariwisata.
Apalagi bila urban flood control ini sudah jadi, maka bisa menjadikan kawasan sungai Tondano sebagai water front city, yang tentunya meningkatkan pariwisata Manado ujar Yasti. Dalam kunjungan ke Sungai Tikala, rombongan melakukan penanaman pohon di sekitar bantaran sungai Tikala guna menunjukkan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga keberadaan bantaran sungai sebagia bagian pencegahan banjir.(put-sr)
Pusat Komunikasi Publik
020511
Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat