KEMAJUAN SEKTOR KONSTRUKSI PENGARUHI LAJU PEREKONOMIAN

KEMAJUAN SEKTOR KONSTRUKSI PENGARUHI LAJU PEREKONOMIAN

9816 Print

KEMAJUAN SEKTOR KONSTRUKSI PENGARUHI LAJU PEREKONOMIAN

Sektor konstruksi merupakan bidang yang sangat strategis dalam meningkatkan laju perekonomian suatu negara. Hal tersebut dapat dilihat dari pesatnya laju perekonomian India dan China dalam dekade terakhir hingga mampu menjadi raksasa ekonomi dunia, sejajar dengan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Kemajuan ekonomi yang tinggi tersebut tiada lain dipicu oleh pembangunan infrastruktur yang tak kalah pesat.

Lihat saja, di China tiap tahun dibangun 4 ribukm jalan ekspres, sehingga kinitotal panjangnya mencapai 70 ribu km, sementara di negara kita hingga kini baru dibangun total 750 km jalan ekspres, tutur Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak pada pembukaan Rapat Koordinasi Pembina Jasa Konstruksi Nasional di Jakarta, Senin (04/04).

Oleh karena itu, menurut Hermanto, harus ada upaya untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Apalagi dengan adanya kenaikan anggaran untuk Kementerian PU di tahun 2011 yang mencapai 57 triliun serta diberlakukannya liberalisasi perdagangan, tentunya dibutuhkan kesiapan semua stakeholders dan rantai pasok yang mendukung pembangunan infrastruktur.

Hal utama yang harus dilakukan, kata Wakil Menteri PU, adalah mendorong kesiapan daerah sebagai ujung tombak pembangunan. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan peran serta aktif para pembina jasa konstruksi (jakons) di daerah untuk mempersiapkan daerahnya masing-masing menghadapi percepatan pembangunan infrastruktur.

Selain itu, diharapkan para pembina jakons daerah juga mendukung master plan yang telah diinisiasi pemerintah dengan adanya 6 Koridor Ekonomi Nasional berupa Lokus Area Ekonomi Prioritas. Dukungan tersebut antara lain kesiapan rantai pasok infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM), baik ahli maupun terampil.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian PU Bambang Goeritno menyampaikan bahwa implementasi kebijakan pembinaan jasa konstruksi selama 10 tahun terakhir belum mencapai sasaran sebagaimana diamanatkan dalam UU Jasa Konstruksi No. 18 Tahun 1999. Kita masih menghadapi lemahnya penguasaan teknologi, sulitnya akses ke permodalan, kegagalan bangunan, kegagalan konstruksi, dan mutu konstruksi yang belum sesuai standar, ungkapnya.

Di sisi lain, pembinaan konstruksi masih dianggap sebagai tanggung jawab Kementerian PU dan belum menjadi tanggung jawab semua pihak terkait. Bahkan, asosiasi konstruksi saat ini pun cenderung lebih mengutamakan kepentingan kelompok dan tidak fokus terhadap kompetensi jasa konstruksi. Sementara itu, forum jasa konstruksi belum intens dan maksimal dalam melakukan pembinaan. Karena itulah, Kepala BP Konstruksi berharap segenap pihak yang berkepentingan terhadap jasa konstruksi nasional menyatukan langkah dan visi untuk mengembangkan konstruksi di Indonesia. (tw/hl)

Pusat Komunikasi Publik

050411

 

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait