Kedepankan Ramah Lingkungan, Kementerian PUPR Kembangkan Zona Landfill TPA Sampah Blora

Kedepankan Ramah Lingkungan, Kementerian PUPR Kembangkan Zona Landfill TPA Sampah Blora

10771 Print

Blora - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya tengah menyelesaikan pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dengan sistem sanitary landfill di Kabupaten Blora. Pengembangan sistem sanitary landfill diharapkan dapat memperpanjang usia TPA sekaligus meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan masalah sampah dapat dilakukan melalui dua aspek, yakni struktural dengan membangun infrastruktur persampahan dan non struktural seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah skala kota dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar, sehingga pengurangan sampah dapat dilakukan mulai dari sumbernya. Dukungan pemerintah kabupaten atau kota juga diperlukan terutama dalam penyediaan lahan," kata Menteri Basuki. 

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Wilayah I BPPW Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya   Dwi Atma Singgih Raharja Sabar menyampaikan sistem sanitary landfill mampu meminimalisir dampak pencemaran karena sebelum dilakukan penumpukan di TPA sampah-sampah yang diangkut akan masuk ke area sortir terlebih dahulu. Selanjutnya juga dilakukan pengolahan lindi serta penutupan sampah untuk mengurangi bau dan lalat yang banyak di lokasi TPA.

"Kabupaten Blora baru memiliki satu TPA sampah dengan sistem operasi controlled lanfill dan daur ulang cell. Dengan rata-rata sampah masuk 70 m3 per hari, sehingga lokasi zona penimbunan sampah hampir penuh. Untuk itu Kementerian PUPR mendukung pembangunan zona landfill baru guna memperpanjang umur pakai TPA," kata Singgih Raharja di lokasi pembangunan TPA Sampah Blora, Kamis (21/10/2021). 

Pembangunan zona landfill baru memanfaatkan lahan yang tersisa dari total luas TPA 4 hektare dengan luas efektif terpakai 3 hektare. Selain pembangunan zona landfill, dukungan Kementerian PUPR juga meliputi pembangunan kantor pengelola, kolam IPL, jembatan timbang, jalan operasi, drainase kawasan, garasi dan hanggar alat berat. 

Pengembangan zona landfill TPA sampah mulai dikerjakan pada April 2021 dengan progres 65,19% dan ditargetkan selesai Desember 2021. Pembangunannya menggunakan anggaran APBN murni tahun 2021 sebesar Rp12,9 miliarmiliar dengan kontraktor pelaksana PT Ardi Tekindo Perkasa. 

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora, Bayu Himawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR atas dukungan infrastruktur untuk pengendalian samah di Blora. Kabupaten Blora memiliki 16 kecamatan dengan dua kecamatan besar yang menghasilkan sampah rumah tangga dengan jumlah banyak, seperti Kecamatan Cepu dan Blora kota. 

"Terima kasih atas perhatian Kementerian PUPR, saya kira memang pembangunan zona landfill TPA sudah mendesak dilakukan, karena volume sampah terus meningkat, dari tahun ke tahun," ujar Bayu Himawan. 

Dukungan pengembangan zona landfill TPA sampah oleh Kementerian PUPR di Jalan Kartini, Temurejo, Kabupaten Blora akan memperpanjang usia pakai TPA sekitar 5 tahun, sehingga ada waktu untuk mempersiapkan pengganti TPA lama. Manfaat lainnya adalah Kabupaten Blora memiliki sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memenuhi standar teknis. (Tri)

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait