DISIAPKAN DANA RP 2 TRILIUN ATASI KEKERINGAN
DISIAPKAN DANA RP 2TRILIUN ATASIKEKERINGAN
Memasukimusim kering yang diperkirakan sampai bulan Oktober ini, Pemerintah menyediakandana Rp 2 triliyun dari APBN untukmengatasi kekeringan di beberapa lokasi. Terutama dalam penyediaan kebutuhanpokok masyrakat seperti air dan pangan. Dana tersebut diperuntukan bagireboisasi di daerah kritis pada TA 2003 yang akan dimulai bulan Septembersebesar Rp 1,2 trilyun. Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan kebutuhanpokok yang merupakan hak rakyat untuk diperoleh. Mudahan-mudahan tahun depandana tersebut bisa ditingkatkan lagi hingga program ini berakhir paling tidak 10tahun mendatang, tutur Menko Kesra Yusuf Kalla sesaat sebelum meresmikanpenggunaan satu uni Instalasi Pengelolaan Air Bersih (IPA) berkapasitas 20liter/detik di Kecamatan Jatisari-kabupaten Karawang ( 16/08).
Dalam rangkaian meninjaulokasi kekeringan di Propinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Karawang, Jatiluhur danIndramayu. Menko Kesra yangdidampingi oleh Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno, MenegLingkungan Hidup Nabiel Makarim, Deputi dari Kantor Menteri Pertanian dan WakilGubernur Jawa Barat Danis Setiawan, menyatakan bahwa apa yang terjadi sekarangini adalah hal yang selalu dialami di Indonesia. Bila musim hujan tiba pastitrjadi banjir sedangkan saat musim kemarau terjadi kekeringan. Untuk itu yangharus diselesaikan adalah pokok permasalahannya yaitu penghijauan kembali dilokasi sumber air yang telah dirusak, ungkapnya.
Menurutnya,gerakan penghijauan yang dilakukan tidak lagi berupa kegiatan seremonial danproyek tetapi melibatkan peran serta masyarakat. Pemerintah hanya memberibibit tanam saja sementara yang menanam adalah rakyat sendiri dan turutmenjaganya. Untuk itu mulai sekarang, saya tegaskan kepada masyarakat agarjangan lagi merusak alam hanya untuk kepentingan jangka pendek agar tidakterjadi kejadian seperti sekarang ini, tegas Jusuf Kalla. Dituturkannya, bilatempat sumber air telah dirusak yaitu hutan maka air tidak akan ada. Bila airtidak ada maka jelas tidak akan ada kehidupan, tambahnya.
Reboisasiakan dilakukan terutama di sejumlah DAS yang sudah dalam kondisi sangat kritisdari todal 21 DAS yang dalam kondisi rawan di seluruh Indonesia. Seperti DASCitarum-Ciitanduy-Cimanuk-Cisadane-Ciliwung ( Jabar ), DAS Berantas-BengawanSolo ( Jateng), Sampar-Indragiri (Sumatera) dan Jenebrang (Sulsel). Paling tidak untuk tahun ini yang kami tangani seluas 300.000 ha daritotal luas areal yang harusditangani paling tidak sampai untuk 10 tahun mencapai 3 juta ha, jelasMenkimpraswil Soenarno.
Selainitu, masayrakat diharapkan juga dapat melakukan efisiensi pengggunaan air dantidak membuang air percuma. Bagi para petani yang saat ini kemungkinan tidakbisa mendapatkan pendapatan karena kekeringan Pemerintah akan mencoba merancangsuatu kebijakan agar mendapat penghasilan. Mereka akan kita coba kerahkanuntuk berkerja merehabilitasi seluruh jaringan irigasi dengan sistem padat karyaatau sejenisnya sambil menunggu hujan datang, tegasnya. Kebijakan ini,dilakukan agar masayrakat jangan sampai menderita karena kekeringan. Sementarabila awan memungkinkan akan dilakukan hujan buatan untuk mengisi sejumlahreservoir yang mulai mengering. Seperti Sungai Citarum, Saguling, Cirata,Gombong, Bengawan Solo, Waduk Wonogiri, Kedung Ombo, Cacapan, dan lainnya.
8 Mobil TangkiAir
Dalamkesempatan terpisah Menteri Kesejahteraan Rakyat Yusuf Kalla didampingi Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno,serahkan bantuan 6 unitmobil tangki Air dari bantuan Dep.Kimpraswil untuk 3 kabupaten. Bantuan tersebutditerima langsung oleh Bupati Subang, Bupati Indramayu dan Bupati Karawang.
Mobiltangki air tersebut akan dimanfaatkan untuk mengambil air dari saluran PerumJasa Tirta II dan langsung didistribusikan kepada masyarakat yang dilanda kelangkaan air terutama3 wilayah tersebut . Saat ini PDAM Kab.Indramayu hanya mampu memenuhi kebutuhanair 50% dari kapasitas yang ada, maka dengan bantuan tersebut paling tidak akanmengurangi kelangkaan air saat ini.
Saatberdialog dengan kelompok tani Kandanghaur, Kab.Indramayu agar dibantu baikpembangunan Embung maupun perbaikan irigasi, Soenarno mengatakan bahwa pada prinsipnya merespon atas usulan petani tersebut. Untuk itu menteri mengharapkan agar para Bupati melalui kepala dinasKimpraswil agar mengusulkan rencana perbaikan jaringan irigasi tersebut,sehingga sisa waktu musim kering ini bisa dimanfaatkan untuk perbaikan jaringanirigasi maupun pintu-pintu air yang rusak.dan dananya akan disiapkan daripemerintah.
Sedangkanmengenai pembangunan embung-embung pada prinsipnya pemerintah kata Soenanrobersama-sama Pemerintah Propinsidan Pemerintah Kabupaten akan membantu. Namun saat ini banyak situ-maupun embungarealnya banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu agardikembalikan pada fungsi semula Ujar Soenarno.
Sementaramenanggapi permintaan pembangunan Bendungan Cilalanang, Soenarno menjawab bahwabendungan tersebut nantinya akan memiliki volume sekitar 500 juta m3, hal itumerupakan bendungan skala besar. Untuk itu dalam waktu dekat akan dikirimtim study apakah layak untuk dibangun atau tidak tandas Soenarno. (Cat &Jons).
Pusdatin
(16/08/2003)
Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat