Bendungan besar yang mampu menampung volume miliaran kubik air sangat didambakan masyarakatkita yang sebagian besar masih mengandalkan sektor pertanian. Namun karena jumlah penduduk kita juga terus membengkak, maka bendungan yang ada dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air khususnya untuk pertanian. Diperkirakan dengan melihat kondisi saat ini kemungkinan pemerintah baru bisa membangun sebuah bendungan besar sekitar 10-15 tahun lagi. Sampai saat ini jumlah bendunganyang kita miliki 156 buah yang tersebar di seluruh propinsi. Dari bendungan itu kurang lebih 15 miliar kubik air yang bisa ditampung dan digunakan untuk mengairi persawahan sekitar 1 juta ha. Meski disadari jumlah itu belum mencukupi khususnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang bisa meningkatkan perekonomian bangsa yang diharapkan semakin baik.
Menteri Kimpraswil, Ir. Soenarno menyatakan hal itu saat membuka Seminar Nasional Bendungan Besar hari ini, Rabu (21/5) di Jakarta, sebelum menghadiri Raker dengan Komisi IV-DPR RI.Soenarno mengungkapkan,dari 156 buah bendungan yang ada, 30 buah diantaranya saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan bendungan selain karena usianya yang sudah tua, juga akibat kurangnya biaya operasi dan pemeliharaan. Kerusakan kecil yang seharusnya bisa ditangani, tidak segera diperbaiki akibat terbatasnya dana. "Sehingga kerusakan menjadi bertambah parah. Untuk itu saya minta kepada semua pihak yang berkompeten, untuk bersama-sama memperhatikan masalah ini" ucap Soenarno.
Dia mengakui, masih diperlukan sekitar 10 buah bendungan besar lagi, guna mengantisipasi berbagai kebutuhan dimasa datang, khususnya di bidang pertahanan pangan. Berkaitan dengan itu maka pemerintah merencanakan akan menambah 10 buah bendungan lagi dalam kurun waktu 10-12 tahun ke depan. Karena, tambah menteri, persoalan bendungan itu sangat terkait dengan lingkungan di masa mendatang.