Bumi NTB yang beberapa tahun lalu - akrab dikenal dengan Bumi "Gora" gogo rancah. Pasalnya untuk mendapatkan air untuk berbagai keperluan hidup disana sangat terbatas bahkan sulit, apalagi ditambah untuk keperluan irigasi pertanian yang merupakan sandaran hidup sekitar 80% masyarakat di sana.
Namun demikian sebutan tersebut lambat laun hilang - seakan hilang ditelan bumi, seiring dengan banyaknya pembangunan infrastruktur pengairan yang dilaksanakan pemerintah. Hingga propinsi ini menjadi salah satu lumbung beras nasional.
Sampai saat ini telah berdiri beberapa bendungan besar di sana, yang tersebar baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa. Sebagai contoh, Bendungan Mamak, Tiu Kulit, Pengga, Ncera, Gapit dan beberapa bendungan lainnya.Sebentar lagi, Pulau Sumbawa dengan luas sekitar 14.400 Km persegi dan mempunyai kerapatan penduduknya 66 jiwa per Km persegi akan ketambahan satu bendungan lagi yang selesai dibangun, yaitu bendungan Batu Bulan. Bendungan yang mampu menyuplai kebutuhan air irigasil seluas 5.576 Ha.
Bendungan tersebut terletak di Desa Batu Bulan, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, sekitar 17 Km ke arah selatan dari Sumbawa Besar. Mulai dirintis pada tahun 1982 lalu., dan mengambil air dari Sungai Lito dan Sungai Sebasang.
Daerah irigasi yang akan mendapat layanan dari bendungan ini, terdiri dari areal intensifikasi seluas 3.095 Ha dan ekstensifikasi 2.481 Ha. Sehingga diharapkan akan meningkatkan intensitas tanamnya dari 150 % menjadi sekitar 250 % dengan pola tanam padi-palawija-palawija.
Fungsi bendungan tersebut lainnya untuk penyediaan air baku penduduk dengan kapasitas 15 liter per detik, kebutuhan air minum ternak, pengendalian banjir dan perikanan darat.
Disamping itu, bendungan yang pengaliran air pertamanya menurut rencana akan diresmikan Presiden RI, 9 Mei 2003 tersebut, juga akan menghasilkan PLTA sebesar 80 KVA, konservasi tanah dan air, serta untuk pariwisata.
Pelaksanaan
Pembangunan Bendungan Batu Bulan ini dilaksanakan oleh Proyek PKSA Sumbawa sedangkan untuk jaringan irigasinya dilaksanakan Proyek Irigasi Sumbawa. Pembangunan fisik tersebut telah dimulai ditahun 1997 lalu untuk melaksanakan pembebasan tanah seluas 1.079 Ha.
Sedangkan pelaksanaan pembangunanbendungan utama, sadle dan ridge dam dilaksanakan selama empat tahun, yang dimulai akhir tahun 1998 sampai dengan tahun 2002 lalu.
Pelaksanaan pekerjaan lainnya seperti saluran pengelak, intake, bangunan pelimpah utama dan darurat, jalan di sekitar bendungan dan beberapa bangunan lainnya telah selesai dilaksanakan di tahun 2002 lalu.
Sementara untuk biaya pelaksanaan pembangunan bendungan Batu Bulan ini berasal dari dana Loan OECF sebesar Rp. 106 milyar dan untuk pembebasan dan pengadaan tanahnya berasal dari dana APBN.Dengan bertambahnya satu bendungan lagi di Propinsi NTB ini, tentunya akan membuka secercah harapan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sana.