Saat ini banyak bank yang menyatakan minatnya untuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)maupun KPRS (Kredit Pembangunan/ Perbaikan Swadaya) bersubsidi yang untuk tahun 2003 ini dialokasikan anggaran melalui APBN sebesar Rp 256,29 milyar
Dirjen Perumahan dan Permukiman (PP) Depkimpraswil, Aca Sugandhy mengatakan hal tersebut Sabtu, 24/5 di Bandungsambil menyebutkan sebanyak 21 Bank yang menyatakan minatnya. Dari jumlah tersebut sebanyak 12 bank telahmembuat MOU dengan Ditjen PP, sementara sisanya sebanyaksembilan bank masih dalam proses.
Dikatakan, sebagai acuan penyaluran krdit bersubsidi itu adalah SK Menkimpraswil No.24/KPTS/M/2003 tanggal 6 Februari 2003 yang pada intinya Pemerintah memberikan dua pilihankredit bersubsidi kepada masyarakatberpenghasilan rendah, yakni : KPR bersubsidi untuk memfasilitasi pemilikan atau pembelian Rumah SederhanaSehat yang dibangun pengembang. Pilihan kedua, KPRS bersubsidi, memfasilitasi pembangunan atau perbakan rumahswadaya oleh masyarakatbaik secara individu maupun berkelompok dalam wadah koperasi.
Masing-masing bentuk kredit seperti tersebut diatas, menurut Aca mempunyai dua pilihan pula yakni subsidi selisih bunga dan subsidi uang muka.
Disebutkannya pula mengenaibesarnya subsidi yang dapat diberikan, akan disesuaikan dengan penghaslan mereka Bagi masraeakat dengan penghasilan antara 350 - 500 ribu perbulan, difasilitasi denganharga rumah Pry 14 juta, uang muka minimum 10 persendan maksdimum subsidi, Pry 3,5 juta. Bagi masyarakat dengan penghasilanantara 500 sam,pai 900 ribu perbulan, difasilitasi dengan harga rumahRp 14 -Pry25 juta dan maksimum subsidiRp 3 juta.Bagi masyarakat berpenghailan antara Rp 900 - Rp1,5 juta.difasilitasi dengan harga rumah Pry 25 - Pry 36 juta dan subsidi yang dapat diberikan sebesar Pry 2,4 jutz.
Menurut Dirjen, dari Bank pelaksana untuk tahun 2003 s/d bulan Mei iniKPR yang sudah diproses dan akan diterbitkanbaru mencapai 9000 unit untuk KPR dan 1500 unit untuk KPRS.
Namun demikian, pihaknya optimis target tahun ini akan tercapai mengingat potensi pasarnya cukup besar, seperti yang dilaporkan para pelakujumlahnya mencapai 136.793 peminat. Rinciannya, pihak REI60.350 unit, APERSI 40.000 unit, Perumnas 15.000 unit, Perumahan PNS21.443 unit