AIR ADALAH MASALAH SEMUA ORANG

AIR ADALAH MASALAH SEMUA ORANG

10162 Print

AIR ADALAH MASALAH SEMUA ORANG

 

Air merupakan kebutuhan pokok setiap orang, karenanya seluruh masyarakat berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan air. Demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen PU Dyah Rahayu dalam dialog di RRI, masih dalam rangkaian kampanye peduli air menyambut Hari Air Dunia. Dyah Rahayu mengatakan bahwa water is everybody business maka setiap orang harus menjaga kualitas air agar dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Sebagai upaya melestarikan air, pemerintah bersama masyarakat telah melakukan upaya konservasi air dan tanah. Konservasi ini diharapkan dapat menyelamatkan sumber air dan pelestarian lingkungan.

 

Lebih lanjut Dyah mengatakan sesuai dengan tema Hari Air Dunia yakni Air dan Budaya, diharapkan mulai tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi, pelestarian dan perlindungan sumber-sumber air.

 

Dalam rangka melestarikan sumber air dan lingkungan Presiden juga telah mencanangkan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Sebagai ilplementasi GN-KPA di beberapa daerah telah dilakukan kegiatan konservasi air dan tanah yang didukung masyarakat dan pemerintah daerah.

 

Sementara itu Direktur RRI, Parnihadi, selaku Wakil Ketua KELK (Komite Evaluasi Lingkungan Kota) mengatakan bahwa air merupakan aset yang harus dilindungi karena merupakan milik bersama dan berharga. Menurutnya masyarakat Indonesia memang masih kurang bisa untuk memelihara dan menjaga air. karenanya yang terjadi sekarang adalah sumber-sumber air sudah terkontaminasi atau tercemar oleh limbah-limbah baik yang berasal dari industri maupun rumah tangga.

 

Menurutnya, dengan adanya Hari Air Dunia  tahun ini dengan tema Air dan Budaya setidaknya dapat membuat semua pihak sadar bahwa sumber daya air kita sudah semakin menipis. Parnihadi mengajak semua pihak harus saling bekerjasama dan berkoordinasi untuk menyelamatkan air terutama konservasi sumber daya air.

 

Farid A. Moeloek, dari LAPI ITBmengatakan bahwa air adalah kebutuhan semua makhluk hidup, dan perkembangan budaya tumbuh di sekitar air yang hampir 90% berhubungan dengan air. Seperti di Bali mata air itu sangat dihormati sekali. Dan mata air digunakan untuk berbagai macam persembahan dalam ritual agama, jadi air itu harus dipelihara oleh masyarakat.

 

Farid menambahkan air dapat menunjukkan keadaan penduduknya. Di Indonesia penduduknya belum dapat menjaga dan memelihara air sehingga sungai-sungai banyak yang tercemar karena terkontaminasi oleh berbagai polusi baik dari industri maupun limbah rumah tangga. Di negara-negara maju sungai dapat dilihat sampai ke dasar sungainya, sangat jernih walaupun di kota. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa manusia yang berbudaya itu adalah manusia yang dapat mencerminkan kehidupan dari airnya.

 

Sedangkan Aca Sugandhi, dari Komite Evaluasi Lingkungan Kota (KELK) mengatakan budaya penggunaan air dalam kehidupan telah berlangsung lama. Melimpahnya air pada jaman dulu menjadikan kita ceroboh, boros  akan air. Akibatnya terjadi krisis air. Oleh karenanya semua pihak harus cepat menyikapi, terutama terhadap wilayah yang  perkembangan penduduknya sangat tinggi.  Perhitungan permintaan air harus selalu dipantau termasuk supplynya. Khususnya di DKI Jakarta 40 % persen saja masyarakat yang mempunyai akses menggunakan air bersih dan belum tentu air itu bersih dan layak minum.

 

Aca mengingatkan air tanah juga perlu dipertanyakan bagaimana kualitasnya. Kondisi ini memang dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas air, yang lebih penting lagi adalah pola budaya kita. Karena kebutuhan masyarakat akan air semakin meningkat akhirnya tidak dapat dipergunakan untuk konservasi, walaupun sebenarnya air yang ada belum tentu layak untuk dipergunakan oleh masyarakat.

 

Tantangan ke depan masyarakat harus berbudaya menghargai air, mulai menghemat air dan harus memikirkan keadilan bagi masyarakat karena dilihat dari tarif air pun sekarang masih belum layak, masih banyak masyarakat yang belum menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari terutama untuk minum, ungkap Aca Sugandhi.(Tine)

 

Pusat Komunikasi Publik

200406

 

 

 

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait