15 Waduk

15 Waduk

11323 Print

15 WADUK DIBAWAH NORMAL

15 WADUK DIBAWAH NORMAL

 

Sekitar 15 waduk di Jawa Tengah saat ini dalam kondisi airnya di bawah normal. Seperti di waduk Kedung Ombo, Wadas Lintang, Wonogiri, dan Sempor. Kondisi ini terjadi karena curah hujan yang sangat minim dan kerusakan hutan di daerah hulu yang semakin parah. Maka tidak heran saat curah hujan kurang sedikit maka waduk menjadi kekurangan air, kata Menteri Kimpraswil Soenarno pada acara Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Universitas Sebelas Maret dengan Depkimrpaswil dilanjutkan dengan Dialog Interaktifbertopik Peningkatan kerjasama Antar Stakeholders Untuk Pengelolaan dan Pelestarian SDA,di Solo (24/06).

Menurutnya, pihaknya sudah sejak lama mengarahkan agar merubah pola tanam yang disesuaikan dengan musimnya. Tetapi himbauan ini tidak digubris akibatnya bila terjadi kegagalan maka yang menanggungnya adalah petani, tuturnya. Karena, investasi di bidang pertanian tidaklah murah dan saat terjadi gagal panen yang paling menderita adalah petani.

ppw2606031a.jpgSelain itu, pihaknya juga sudah menghimbau untuk dibuat hujan buatan saat kondisi awan masih memungkinkan. Namun, beberapa pihak keberatan karena takut hujan akan mengenai lahan yang baru ditanam dan tidak jatuh di waduk. Sekarang baru terasa dampaknya dan semua rugi, kilas Soenarno.

Untuk itu, sekarang ini yang bisa dilakukan adalah menggunakan apa yang tersedia dengan semaksimal mungkin. Kita tidak bisa mengharapkan turun hujan besar untuk mengisi waduk pada musim kering ini. Yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan apa yang ada, tegasnya.

Belum lagi kondisihutan yang secara administratif katanya tinggal 20% namun kenyataan di lapangan kemungkinan kurang dari jumlah itu. Sementara dana yang disediakan untuk pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) TA 2003 mencapai Rp 4 triliun. Jumlah itu diprioritakan untuk ketahanan pangan nasional terutama di KTI, jelas Soenarno.

ppw2606031b.jpgTetapi ketersediaan anggaran itu tidak ditunjang dengan kondisi alam yang baik. Irigasi yang diandalkan untuk menyediakan air pada lahan pertanian kondisinya kritis. Sebagian besar Irigasi yang ada di Indonesia menggantungkan ketersediaan airnya dari aliran sungai. Sementara sungai yang ada sudah makin mengkhawatirkan, ungkap Soenarno yang mengisahkan mas akecilnya dulu dirinya masih bisa mandi di Sungai Solo, sementara saat ini sungai itu sudah kering, tidak ada airnya.

Dirinya berharap bila Pemda setuju menjelang musim hujan mendatang, dan kondisi awan memungkinkan direncanakan akan dibuat modifikasi hujan buatan. Diharapkan dengan dibuatnay hujan buatan itu dapat mengisi waduk yang kering sambil lingkungan diperbaiki kembali. Semua pihak harus tertib menjaga kelestarian hutan agar air terjaga debitnya, tegasnya.
 

Pusat Data dan Informasi Publik - 26 Juni 2003

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum
Website: pu.go.id
Facebook: kemenPU
Instagram: kementerianpu
X: kemenPU
TikTok: @kemenpu
Youtube: kemenPU
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Berita Terkait