
Kaca Benggala: Perkembangan Habitat Manusia di Indonesia
Pengarang
Tjuk Kuswartojo
Penerbit
Ukara Lawang Buana
Tahun
2019
Kaca Benggala adalah cermin besar, yang dalam kisah Ramayana dimiliki oleh Rahwana yang digunakan oleh putra Hanoman untuk memantulkan kembali sorotan mata mematikan anak Dasamuka yang menjadi musuhnya. Kaca Benggala menjadi tameng sekaligus menjadi alat untuk menyerang balik lawannya. Kisah inilah yang kemudian menjadi filosofi dari penulisan buku Kaca Benggala ini. Buku ini dimaksudkan untuk membantu telaah, melihat diri sendiri, berkaca, sehingga dapat dikenali apa yang harus dikoreksi atau diperbaiki tentang habitat manusia di Indonesia.Buku yang ditulis oleh Bapak Tjuk Kuswartojo ini, salah satunya menelaah perkembangan permukiman. Di dalamnya ada pembahasan bagaimana sebuah permukiman sejak zaman batu besar, bisa bertahan hingga abad 21. Selain itu juga dibahas mengenai bagaimana perjalanan negara-negara dalam menata habitat, bahkan dijabarkan sejak zaman perjuangan kemerdekaan RI hingga saat ini. Dalam proses penyusunan buku ini, penulis mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Pusat Pengembangan Wilayah Perkotaan BPIW.Secara umum, buku ini terdiri dari lima bagian. Bagian pertama merupakan wacana pembuka yang berisi beberapa alur sejarah, telaah habitat, dan tentang perkotaan. Bagian kedua berjudul Habitat Masyarakat Mandiri dan di Bawah Kerajaan, yang membahas di antaranya habitat mandiri, kerajaan pengaruh India, juga beberapa kesultanan islam di nusantara. Bagian ketiga, berjudul Habitat dalam Mempengaruhi Emporium, Imperium, dan Koloni.Bagian ketiga membahas bagaimana habitat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembahasan dimulai dari era perjuangan kemerdekaan, bagaimana peran kota pada saat itu. Dilanjutkan dengan kondisi dan kehadiran kota-kota di awal pemerintahan NKRI, era orde baru, hingga era reformasi dimana mulai ada perencanaan dan penataan perkotaan.Sedangkan bagian terakhir buku ini gambaran masa depan habitat manusia, ketika kota-kota besar telah berubah menjadi Megalit dan Megapolitan. Secara umum buku ini dibahas menggunakan bahasa khas Pak Tjuk Kuswartojo yang cukup filosofis dan kental nuansa sejarah. Diharapkan muatan buku ini dapat memberi inspirasi bagi pembangunan pranata negara yang lebih utuh dan kokoh untuk menata habitat manusia.
Judul | Kaca Benggala: Perkembangan Habitat Manusia di Indonesia |
Penulis | Tjuk Kuswartojo |
Penerbit | Ukara Lawang Buana |
Tahun Terbit | 2019 |
Lokasi Penerbitan | Jakarta |
ISBN | 9786025383403 |
Kode Pustaka | BPIW-393 |
Kode Panggil | 304.2 KUS k |
Kode Klasifikasi | 304.2 |
Bahasa | Indonesia |
Lokasi Simpan | Perpustakaan BPIW |
Kolasi | — |
Judul Seri | — |
Edisi | — |
Sumber | — |
Subyek | Ilmu Sosial, Habitat |
Masuk atau daftar untuk menulis komentar