Koleksi Tanaman
Telusuri koleksi tanaman yang terdapat di Bendungan Ciawi
- Beranda
- Informasi
- Koleksi Tanaman Di Bendungan Ciawi
Nama ilmiah: Ixora sp., Nama Famili: Rubiaceae.
Soka merupakan tanaman perdu dengan tinggi mencapai 6 m. Batang tanaman kasar, bercabang, dan berdiameter 3—4 cm. Bentuk batang jorong hingga lonjong, berwarna abu-abu, dan mengilap. Daunnya lonjong, berwarna hijau, dan berujung tumpul hingga meruncing. Bunga soka tergolong bunga majemuk, dan terletak di ujung batang, berbentuk cawan. Pada setiap karangan bunga terdapat 15—50 kuntum. Bunga berbentuk tabung.
Warnanya bermacam-macam seperti merah, putih, dan kuning. Buah berdaging, berbentuk bulat, berwarna merah gelap sampai ungu kehitaman, dan berisi 2 biji per buah. Habitat asal soka adalah India, Srilanka, dan Asia Tenggara. Kini soka telah menyebar ke seluruh kawasan tropis dan subtropis. Soka juga tumbuh dengan baik di semua jenis tanah yang kaya bahan organik. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji, setek batang, dan cangkok. Di India, daun dan akar soka digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti disentri dan bisul.
Nama ilmiah: Bougainvillea sp., Nama Famili: Nyctaginaceae.
Keindahan kembang kertas alias bugenvil terletak pada bunganya yang warnawarni. Ada merah muda, ungu, putih, jingga, dan kuning. Bunga yang tampak mata adalah seludang bunga. Bunga bugenvil yang sesungguhnya berukuran mini, berbentuk terompet, berwarna putih, dan terlindung oleh seludang. Perbungaan muncul di ketiak daun dan ujung batang. Bugenvil berbuah buni, berwarna hitam mengilap, dan berisi 2 biji per buah. Batang bugenvil agak keras, bercabang, dan berduri. Percabangan tanaman banyak sehingga membutuhkan pemangkasan rutin untuk mengatur arah pertumbuhan cabang. Pemangkasan terbaik ketika tanaman usai berbunga. Daun bugenvil tunggal, bertangkai, dan berbentuk bulat telur. Susunan daun berhadapan. Bugenvil paling senang lingkungan tumbuh yang panas. Oleh sebab itu bugenvil mudah dijumpai di tanahair.
Bugenvil tak pernah absen mengisi taman, menghias jalan, maupun sekadar mempermanis pergola. Bugenvil yang ditanam di pot menjadi point of interest dalam taman. Penanaman bugenvil di dalam pot juga menarik. Namun, pastikan media tanam yang digunakan kering. Musababnya, bugenvil kurang menyukai media tanam basah dan lembap. Berikan pupuk kompos dan potassium untuk menjaga pasokan makanan bagi tanaman.
Nama ilmiah: Codiaeum variegatum, Nama Famili: Euphorbiaceae.
Puring kaya bentuk dan warna. Warna dan corak yang beragam membuat tanaman puring terlihat berbeda meskipun memiliki bentuk yang mirip. Pengelompokan warna bisa dibuat menjadi lebih sederhana dengan mengelompokkannya kedalam tiga warna pokok yang dipengaruhi tiga pigmen yaitu hijau, merah, dan kuning. Yang menarik, pada selembar daun puring bisa muncul hijau, kuning, ungu, merah, bahkan kebiruan. Indonesia juga punya banyak ragam puring. Apalagi sejatinya kerabat tanaman patah tulang itu asli Maluku.
Puring memiliki sifat variegata alias perubahan genetis pada pigmen daun sesuai namanya Codiaeum variegatum. Gen puring bersifat jumping gen. Artinya, gen mudah menyisip pada susunan genetis tanaman lain sehingga mengubah karakter tanaman itu. Bisa dibilang puring memang ditakdirkan untuk terus bermutasi baik warna maupun bentuk daun. Keistimewaan lain, puring merupakan tanaman antipolutan ampuh. Puring merupakan tanaman penyerap timbal paling tinggi dibandingkan beringin dan tanjung.
Saya berasal dari: