Pulai Nama ilmiah: Alstonia scholaris, Nama Famili: Apocynaceae. Pulai berfungsi sebagai tanaman peneduh karena ukuran pohon cukup tinggi dan bertajuk lebar. Tinggi pohon bergetah ini dapat mencapai 45 m. Daunnya tunggal dengan bentuk bulat telur memanjang dan lanset. Permukaan atas daun licin, sedangkan bawahnya buram, liat mirip kulit. Panjang daun 10-23 cm dan lebar 3—7,5 cm. Bunganya termasuk bunga majemuk dan berwarna hijau terang atau putih kekuning-kuningan. Aroma bunga harum. Kedua permukaan bunga berbulu halus dan rapat.
Kaki Gajah/Baobab Nama ilmiah: Adansonia digitata, Nama Famili: Malvaceae. Pohon baobab memiliki bentuk yang unik.Bagian batang tanaman tampak gemuk. Dauntanaman hijau dan rimbun. Tanaman ini sangatmenyukai sinar matahari. Pohon anggotafamili Malvaceae itu berasal dari daratanMadagaskar dan Afrika. Baobab lazim tumbuh di lahan terbuka sebagai elemen tamanmaupun tanaman peneduh. Baobab tumbuhbesar dan bongsor saat dewasa. Tinggi pohonmencapai 25 m dengan diameter 14 m. Baobab populer sebagai pohon kehidupan. Keberadaan baobab menyuplai oksigen bagi kehidupan, pun bermanfaat sebagai tanaman peneduh. Daging buah baobab bisa diolah menjadi minuman. Di Indonesia, keberadaan tanaman ini masih terbatas. Bisa dibilang,baobab merupakan pohon yang bandel karena tidak membutuhkan perlakuan khusus. Baobab hanya membutuhkan penyiraman 3-5 hari sekali. Untuk perawatan bisa dilakukan pemangkasan 3 bulan sekali supaya cabang dan daun rimbun.
Bodhi Nama ilmiah: Ficus religiosa, Nama Famili: Moraceae. Pohon bodhi amat erat dengan kepercayaan agama Budha karena kerap dijuluki sebagai pohon pencerahan. Musababnya, guru rohani agama Budha, Siddhartha Gautama mendapatkan pencerahan saat bersemedi di bawah pohon bodhi. Hingga kini pohon bodhi kerap ditanam di dekat wihara. Salah satu pohon bodhi tertua sohor dengan sebutan “Mahabhodi”yang berada di Kota Bohdgaya, Negara Bagian Bihar, India. Ciri pohon bodhi adalah daunnya yang berbentuk hati. Sosok tanaman bertajuk lebar membulat, dan dihiasi akar tunjang, sehingga terlihat kokoh. Tajuk tanaman yang lebar dan percabangan yang banyak amat memungkinkan menjadikan tanaman anggota famili Moraceae itu sebagai tanaman peneduh. Banyak pula pehobi tanaman hias menjadikan bodhi sebagai bahan bonsai karena memiliki sosok yang menarik.
Lavender Nama ilmiah: Lavandula angustifolia, Nama Famili: Lamiaceae. Lavender mempunyai bunga mini, berwarna ungu, dan bergerombol dalam satu tandan. Sepintas sosoknya tampak seperti rumput atau ilalang. Tingginya antara 30-50 cm. Nama lavender berasal dari bahasa Latin lavera yang berarti menyegarkan. Lavender termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis rumput-rumputan, semak pendek, dan semak kecil. Tanaman ini berasal dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India. Lavender tumbuh baik pada daerah dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar antara 600–1.350 m dpl. Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji dari tanaman lavender yang sudah tua dan disemaikan. Bila sudah tumbuh dapat dipindahkan ke kantung tanam. Bila tinggi tanaman telah mencapai 15-20 cm maka bisa dipindahkan ke dalam pot atau di tanah.
Cemara Nama ilmiah: Casuarina sp., Nama Famili: Casuarinaceae. Casuarinaceae atau tanaman famili suku cemara-cemaraan memiliki bentuk daun seperti jarum. Daun tampak hijau tua dengan sekat tiap ruas cokelat. Bentuk daun yang runcing seperti jarum itu mampu bertahan meskipun musimdingin. Karakter itu membuat cemara masuk dalam jenis tanaman evergreen alias tidak akan gugur meskipun musim dingin. Pohon cemara banyak dijumpai di belahan bumi selatan, terutama daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Kepulauan Pasifik. Cemara biasa dimanfaatkan untuk hiasan dan dekorasi. Aroma pohon yang menyegarkan dapat dimanfaatkan sebagai upaya pengobatan batuk dan bronkitis. Beberapa penyuling juga mulai memanfaatkan untuk bahan baku minyak asiri cemara.
Pinus Nama ilmiah: Pinus sp., Nama Famili: Pinaceae. Pinus memiliki akar tunggang yang kuat mencengkeram tanah. Sifat itu membuat pinus layak dijadikan tanaman pelindung tanah dari bahaya erosi. Keberadaan pinus di tebing-tebing curam berguna untuk mencegah longsor. Batang pohon pinus besar pada bagian bawah dan dibagian atas. Tajuk pohon muda menyerupai piramid, teteapi melebar dan rata saat tua. Percabangan batang pinus bersifat monopodial. Artinya batang pokok lebih jelas dan lebih cepat pertumbuhanya dibandingkan percabangannya. Daun pinus merupakan daun majemuk. Ukuran daun mulai dari bagian pangkal sampai ujung memiliki lebar sama. Panjang daun 10-20 cm. Pada bagian pangkal daun berselubung sisik berbentuk selaput tipis. Adapun bagian ujung daun meruncing. Ranting pinus berukuran pendek seperti jarum. Pinus memiliki bunga jantan dan betina. Bunga jantan berbentuk silinder dengan panjang 2-4 cm, sedangkan bunga betina berbentuk kerucut dengan ujung runcing, bersisik, dan berwarna cokelat.
Trembesi Nama ilmiah: Samanea saman, Nama Famili: Fabaceae. Trembesi atau ki hujan memiliki tajuk lebar sehingga layak dijadikan sebagai tanaman peneduh. Tajuk tanaman berbentuk artistik sehingga memberikan kesan unik. Daun trembesi berukuran mungil, hijau, dan rimbun. Tinggi tanaman sekitar 10-15 cm. Bunganya berwarna putih dan mempunyai bercak merah muda pada bagian bulu atasnya. Panjang bunga mencapai 10 cm dari pangkal bunga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkota berukuran 3,7 cm dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3–5 cm. Bunga menghasilkan nektar untuk menarik serangga guna berlangsungnya penyerbukan.
Kigelia/Pohon Sosis Nama ilmiah: Kigelia africana, Nama Famili: Bignoniaceae. Bentuk buah lonjong, panjang, dan berwarna cokelat membuat tanaman ini disebut pohon sosis. Tanaman ini berasal dari Afrika. Sejatinya, nama tanaman ini berasal dari bahasa Mozambik yakni kigelikeia yang artinya sosis. Bobot buah kigelia sekitar 5—10 kg. Posisi buah menggantung dan memiliki tali serupa serat yang menyambungkan buah dengan percabangan. Buah kigelia tidak dapat dikonsumsi lantaran beracun. Postur kigelia yang tinggi besar dengan buah unik membuat tanaman ini cocok dijadikan penyemarak taman.
Tabebuia Merah Muda Nama ilmiah: Handroanthus heptaphyllus, Nama Famili: Bignoniaceae. Penyebaran tanaman Handroanthus heptaphyllus terbatas, hampir secara eksklusif mendiami dataran rendah dengan tanah basah dan dalam. Tanaman Handroanthus heptaphyllus dapat mencapai ketinggian hingga 40 m. Kulitnya berwarna cokelat keabu-abuan, sangat kasar, dengan retakan yang dalam pada tanaman dewasa. Penampilan bunga yang indah membuat tanaman ini sering digunakan di taman, alun-alun, dan hutan publik. Bentuk bunga serupa tabung berwarna ungu maupun merah muda. Buahnya berbentuk polong dengan panjang mencapai 30-40 cm danlebar 1-1,5 cm. Polong berwarna cokelat ketika matang dan akhirnya terbuka membujur dan menjatuhkan hingga 150 biji bersayap. Tanaman ini tahan angin kencang dan memiliki sistem akar yang kuat dan dalam.
Ketapang Kencana Nama ilmiah: Terminalia mantaly, Nama Famili: Combretaceae. Ketapang kencana tersebar secara luas di kawasan India, Indonesia, dan Amerika utara. Tanaman ini mampu tumbuh setinggi 10-20 m. Percabangannya berlapis dengan daun berukuran mini dan senantiasa hijau. Kayu dan kulit kayu ketapang kencana mengandung tanin sehingga berpotensi sebagai bahan pewarna. Ketapang kencana merupakan pohon peneduh yang baik sebab memiliki kanopi lebar. Sebab itu ketapang kencana menjadi pilihan terbaik sebagai tanaman penghias jalan maupun taman. Ketapang kencana tumbuh baik di lingkungan dengan curah hujan 500-1.200 m dpl. Ia juga menyukai tempat dengan sinar matahari melimpah. Pun tanah yang berdrainase baik dengan pH 5,5-7.
Mamey Sapote Nama ilmiah: Pouteria sapota, Nama Famili: Sapotaceae. Mamey Sapote tanaman sekerabat dengan sawo. Tanaman asal Meksiko ini masuk ke Indonesia pada 2000 di kalangan kolektor atau pehobi. Mamey sapote tergolong cepat berbuah. Tanaman belajar berbuah pada umur 3 tahun setelah tanam. Lazimnya buah tanaman anggota famili Sapotaceae itu matang 9 bulan setelah tanaman berbunga. Buahnya berbentuk lonjong berwarna cokelat. Daging buah berwarna kuning kemerahan. Bobot rata-rata 2,7 kg per buah. Cita rasa mamey sapote manis dengan tekstur daging mirip ubi jalar. Tanaman berumur 7 tahun rata-rata menghasilkan 30 buah per musim.
Avokad Alligator Nama ilmiah: Persea americana, Nama Famili: Lauraceae. Avokad alligator adalah tanaman introduksi asal Meksiko, mulai masuk ke Indonesia pada 2010. Yang membedakan avokad alligator dengan avokad lainnya adalah sosok buah yang bongsor. Bobot buah 1,13 kg. Bandingkan dengan bobot avokad ratarata 250-500 gram per buah. Lantaran bongsor buah avokad berkulit hijau mengkilap itu dijuluki alligator. Tanaman tergolong genjah karena sudah mulai berbuah pada 2,5 tahun setelah tanam. Cita rasa buahnya manis gurih dengan tekstur daging seperti mentega.
Black Sapote Nama ilmiah: Diospyros nigra, Nama Famili: Ebenaceae. Black sapote alias kesemek hitam adalah tanaman asal Meksiko. Habitatnya di sepanjang aliran sungai dan hutan-hutan dataran rendah. Sebarannya terbentang mulai dari Jalisco hingga Chiapas, dari Veracruz hingga Yukatan. Masuk ke Indonesia pada sekitar 2000, dan cukup populer sebagai tanaman buah eksotis bagi para kolektor tanaman buah. Tanaman belajar berbuah pada umur 4 tahun setelah tanam. Tanaman ini menghasilkan buah berwarna hijau tua dan berdaging cokelat tua kehitaman. Tekstur daging buah seperti jeli dan memiliki cita rasa avokad dan beraroma buah kepel.
Jabotikaba/Anggur Brazil Nama ilmiah: Plinia cauliflora, Nama Famili: Myrtaceae. Pohon anggur brazil alias jaboticaba memiliki batang yang besar dan menjulang tinggi. Daun tanaman berukuran kecil-kecil dengan warna cenderung hijau tua. Buah anggur brazil berwarna hitam pekat saat matang. Cita rasanya asam, manis dan sedikit sepat. Buah jabotikaba mengandung antioksidan tinggi. Anggur Brazil termasuk dalam kelompok buah tropis. Pohon ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut. Bisa dibilang, anggur brazil sangat menyukai matahari. Tanaman ini berasal dari Brazil. Keberadaannya di Indonesia sudah cukup banyak. Namun, masih jarang dijumpai pekebun yang menanam dalam jumlah massal.
Kumis Kucing Nama ilmiah: Orthosiphon aristatus, Nama Famili: Lamiaceae. Kumis kucing kerap dijumpai di pekarangan. Meskipun asalnya dari Afrika, tanaman anggota famili Lamiaceae itu tersebar di beberapa wilayah di Asia dan Australia. Tanaman berbatang basah itu memiliki ciri benang sari panjang menjulur ke dua sisi berwarna putih, mirip dengan kumis hewan kucing Felis silvestris. Oleh sebab itu sohor dengan sebutan kumis kucing. Kumis kucing kerap dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Secara empiris bisa meredakan penyakit antara lain batu ginjal, dan diabetes. Bagian tanaman yang kerap digunakan adalah bunganya. Mengolahnya dengan cara merebusnya kemudian meminum air rebusannya.
Spathodea/Tulip Afrika Nama ilmiah: Spathodea campanulata, Nama Famili: Bignoneaceae. Spathodea merupakan pohon asal Afrika. Tanaman ini berpostur tinggi sehingga cocok dijadikan sebagai tanaman pelindung maupun penghias tepi jalan. Tanaman dikenal dalam banyak nama. Sebut saja tulip afrika karena warna bunganya mirip tulip. Mahkota bunga berwarna merah atau jingga cerah. Ada pula yang menyebut pohon hujan. Masyarakat Sunda menyebutnya sebagai ki acret yang artinya pohon muncrat, sedangkan masyarakat Jawa menyebut crut-crutan. Spathodea cepat tumbuh dan rajin berbunga. Lantaran pertumbuhan tanaman yang cepat, spathodea seringkali dimanfaatkan sebagai tanaman untuk rehabilitasi lahan. Buah spathodea berbentuk kapsul dan pecah saat matang. Buah matang menghasilkan biji kecil yang ringan sehingga mudah terbawa angin.
Bacang Nama ilmiah: Mangifera foetida, Nama Famili: Anarcadiaceae. Bacang merupakan kerabat mangga. Persebaran tanaman meliputi hampir seluruh Nusantara seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Ambon dan Papua. Pohon bacang besar dengan tinggi sekitar 8-20 m. Tanaman berakar tunggang dan berwarna cokelat kehitaman. Batang bacang tegak, berkayu, berbentuk silinder, dan memiliki permukaan kulit yang kasar. Batang mengeluarkan getah merah, kental, dan lengket. Buah bacang berbentuk bulat dengan warna hijau kekuningan. Cita rasa daging buah bacang menyegarkan. Bijinya pipih dan berwarna kuning muda. Bacang tumbuh sentosa di daerah tropis. Tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sekalipun tanah yang miskin unsur hara asalkan tidak tergenang, dan terlalu asam. Perbanyakan tanaman dapat melalui biji, setek, maupun cangkok.
Sengon Nama ilmiah: Albizia chinensis, Nama Famili: Fabaceae. Sengon merupakan tanaman cepat tumbuh. Tinggi pohon mencapai 40 m dengan diameter 1 m. Tajuk tanaman lebar dan mendatar. Kayu sengon lazim dimanfaatkan sebagai bahan bangunan maupun perabot rumah tangga. Sebagai contoh tiang, kusen, meja, kursi, dan lemari. Daun sengon berukuran kecil. masyarakat memanfaatkan daun tanaman famili Fabadeae itu sebagai pakan ternak karena tinggi kandungan protein. Sengon juga kerap dijadikan sebagai bahan penghijauan karena memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi.
Sukun Nama ilmiah: Artocarpus altilis, Nama Famili: Moraceae. Umumnya sukun dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, seperti tanah podzolik merah kuning, tanah berkapur, dan rawa pasang surut. Namun, tanaman ini akan berproduksi lebih baik pada tanah alluvial yang kaya humus. Sukun hidup dengan baik pada lahan-lahan dengan permukaan air tanah yang relatif dangkal, tetapi tidak tergenang. Namun, tanaman dewasa mampu beradaptasi dengan kondisi air tanah yang cukup dalam, bahkan dapat hidup pada lahan marginal yang cukup kering. Tanaman sukun tumbuh mulai dari daerah dataran rendah hingga 700 m dpl dengan suhu antara 20-33 derajat celcius. Curah hujan yang baik untuk budidaya sukun adalah 1.500-2.500 mm/tahun, dengan kelempaban 70-90%. Sukun dapat mencegah bencana longsor dan banjir. Panjang akar sukun bisa mencapai belasan hingga puluhan meter. Akar itulah yang akhirnya dapat mencegah pergerakan tanah dan longsor. Akar pohon sukun juga bisa banyak menyerap air. Ketika usianya mencapai 30 sampai 40 tahun, di sekeliling pohon sukun akan muncul banyak sumber air. Hal itu bisa menjadi salah satu langkah mitigasi saat terjadi kekeringan. Keunggulan akarnya yang bisa mengikat banyak air juga bisa menjadi salah satu pencegah terjadinya banjir.
Palem Sadeng Nama ilmiah: Livistonia rotundifolia, Nama Famili: Arecaceae. Palem sadeng memiliki lembaran daun terpisah mirip pita. Posisinya agak menggantung dari batang. Warna daun hijau. Tinggi tanaman mencapai 15 m. Tanaman ini menyukai tempat dengan sinar matahari penuh, sirkulasi udara lancar, dan tanah subur. Penanaman di tempat teduh membuat palem sadeng lambat tumbuh. Lambat laun tanaman merana karena kekurangan sinar matahari. Lakukan penyiraman rutin setiap hari terutama pada musim kemarau. Pada musim hujan lakukan penyiraman sesuai kondisi tanah. Penyiraman yang terlalu sering pada musim hujan akan membuat tanah lembap dan mengundang cendawan. Tanda tanaman terserang cendawan adalah batang membusuk dan pertumbuhan terhenti. Pangkas pelepah daun yang menguning secara berkala.