Rincian Majalah Kiprah

Kerja Nyata Membangun Infrastruktur Untuk Bangsa - Volume 76/Tahun XVI/Edisi November - Desember 2016

Kerja Nyata Membangun Infrastruktur Untuk Bangsa

Volume

Volume 76/Tahun XVI/Edisi November - Desember 2016

Tahun

2016

KILAS BALIK 2016 KEMENTERIAN PUPRTidak terasa tahun 2016 sudah ada di penghujung mata. Ada begitu banyak hal yang telah kita lalui bersama. Secara nasional, ada dua isu besar yang patut dicatat, pertama adalah keputusan pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo untuk mengeluarkan 13 Paket Kebijakan Ekonomi dan tax amnesty.Dua kebijakan tersebut...

scan untuk baca online
bagikan:
statistik:
1,071 dikunjungi
129 dibaca
1 diunduh

KILAS BALIK 2016 KEMENTERIAN PUPR

Tidak terasa tahun 2016 sudah ada di penghujung mata. Ada begitu banyak hal yang telah kita lalui bersama. Secara nasional, ada dua isu besar yang patut dicatat, pertama adalah keputusan pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo untuk mengeluarkan 13 Paket Kebijakan Ekonomi dan tax amnesty.

Dua kebijakan tersebut sedikit banyak menggairahkan kembali sentimen
positif perekonomian nasional yang seakan sempat ‘kurang darah’ terkena imbas lesunya ekonomi dunia.
Dua kebijakan tersebut juga berimbas ke bidang infrastruktur. Misalnya dari hasil dana repatriasi dan tebusan tax amnesty diusulkan agar sebagian dialokasikan ke pembangunan infrastruktur. Demikian juga paket kebijakan ekonomi, dimana salah satunya yaitu Paket Kebijakan Ekonomi ke XIII menyentuh langsung salah satu bidang infrastruktur yaitu bidang perumahan.

Kementerian PUPR sendiri tidak tinggal diam. Hasilnya bisa kita lihat dalam catatan perjalanan Kementerian PUPR selama tahun 2016 ini. Salah satu yang paling banyak disorot adalah peresmian dan penggunaan Tol Pejagan – Brebes yang mempersingkat jarak tempuh Jakarta – Brebes hanya menjadi 3 jam saja dalam keadaan normal. Sebelumnya pada triwulan pertama tahun ini juga turut diresmikan ruas tol Surabaya – Mojokerto Seksi IV. Masih dalam lingkup kebijakan pengelolaan tol juga, Kementerian PUPR kini mulai menerapkan tarif tol terintegrasi pada beberapa ruas tertentu.

Satu hal juga yang membanggakan, pada tahun ini juga telah diresmikan jembatan termegah di Timur Indonesia, yaitu Jembatan Merah Putih di Ambon. Di Kalimantan, turut pula diresmikan Jembatan Kapuas Tayan yang oleh Presiden Joko Widodo diberi nama Jembatan Pak Kasih. Selain 2 jembatan besar tersebut, Kementerian PUPR juga membangun beberapa jembatan baik besar dan kecil di seluruh Indonesia.

Di bidang ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air, tercatat tahun ini Kementerian PUPR melaksanakan 32 pembangunan waduk baru dengan target 2 diantaranya akan selesai tahun ini juga bersamaan dengan pembangunan 338 buah embung, 27 buah pengendali lahar serta 45 ribu hektar jaringan irigasi baru serta 298 ribu hektar rehabilitasi jaringan irigasi, serta capaian lainnya

Di bidang penyediaan sarana permukiman, Kementerian PUPR tahun ini membangun 110 revitalisasi kawasan perkotaan, 5,303 liter perdetik sistem penyediaan air minum untuk lebih dari 4,3 juta jiwa dan 2 ribu hektar lebih pembangunan infrastruktur di permukiman kumuh serta penyelesaian 7 pos lintas batas negara, dan banyak lagi.

Di bidang perumahan, telah terbangun 10 ribu lebih rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), 94 ribu lebih pembangunan rumah swadaya, 5,906 pembangunan rumah khusus. Kementerian PUPR juga menyediakan bantuan pembiayaan perumahan dalam bentuk bantuan uang muka 306 ribu unit rumah dan penyaluran bantuan pembiayaan perumahan lebih dari 518 ribu unit rumah bagi MBR.

Beberapa prestasi juga diraih tahun ini. Dalam ajang bergengsi Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2016 sebagai salah satu rangkaian acara Hari Pers Nasional ke-70, Majalah Kiprah Kementerian PUPR meraih Silver Winner untuk kategori the Best of Government Inhouse Magazine, yang diadakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) Indonesia. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono tercatat dalam tahun ini mendapat Anugerah Wira Bakti Praja Dari REI dan penghargaan Adi Karsa Utama dari Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

Berbagai capaian tersebut tidak membuat Kementerian yang dinakhodai Menteri Basuki ini berpuas diri. Basuki malah menekankan bahwa untuk mengejar pembangunan infrastruktur akan dibuat 3 shift kerja atau analogi Menteri Basuki “tidak bisa kita kerja dengan irama slow”, namun harus dengan ritme kerja rock and roll. Salam redaksi.

Masuk atau daftar untuk menulis komentar