
Inovasi teknologi demi pembangunan berkelanjutan
Volume
Volume 62/Tahun XIV/Edisi Mei - Juni 2014
Tahun
2014
TEMA KIPRAH Volume 62 ini mengangkat tentang Inovasi Teknologi demi Pembangunan Berkelanjutan. Tema tersebut kami angkat mengingat inovasi teknologi sangatlah penting dan mutlak guna menjawab berbagai permasalahan, utamanya di bidang infrastruktur PU. Seperti yang disampaikan Wakil Presiden RI Boediono saat membuka acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional XVI...
scan untuk baca online
TEMA KIPRAH Volume 62 ini mengangkat tentang Inovasi Teknologi demi Pembangunan Berkelanjutan. Tema tersebut kami angkat mengingat inovasi teknologi sangatlah penting dan mutlak guna menjawab berbagai permasalahan, utamanya di bidang infrastruktur PU. Seperti yang disampaikan Wakil Presiden RI Boediono saat membuka acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional XVI 2014 di Samarinda, Kalimantan Timur, bahwa teknologi adalah kunci kemajuan dari setiap bangsa. Oleh karena itu, perlu dilakukan terus-menerus untuk mendukung dan merangsang pemanfaatan teknologi tepat guna bagi bangsa Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) sangat berperan dalam rangka menjawab inovasi teknologi tersebut. Jika kita telusuri, sudah banyak inovasi teknologi yang dihasilkan Balitbang Kementerian PU selama ini. Masyarakat pun telah merasakan manfaat dari teknologi tersebut. Namun harus diakui, inovasi teknologi bidang PU yang telah dihasilkan tersebut masih kurang populer bagi masyarakat umum. Produk litbang pun masih dianggap belum merakyat karena masih sebatas pada penelitian dan belum dikembangkan menjadi teknologi yang mudah dan murah untuk masyarakat. Masalah tersebut akan dikupas dalam Laporan Utama KIPRAH edisi kali ini.
Laporan Utama KIPRAH Volume 62 ini juga akan mengupas tentang hasil produk yang sudah dihasilkan dari masing-masing Pusat Litbang PU yang sudah diimplementasikan kepada masyarakat. Semua inovasi teknologi yang dihasilkan diarahkan untuk menemukan cara mengatasi permasalahan yang ada. Dalam artikel Miris di Negeri Sendiri terungkap bahwa masih terdapat masalah kurangnya perlindungan produk teknologi dan kurangnya penghargaan pemerintah terhadap peneliti. Perlu diacungi jempol bahwa Kementerian PU adalah kementerian pertama di Indonesia yang di dalam penerimaan negara bukan pajaknya (PP Tentang Tarif Nomor 38) sudah tercantum mengenai pemberian royalti, walaupun untuk mengeluarkan dananya Kementerian Keuangan belum memiliki peraturannya. Pemberian penghargaan Anugerah Pandega Widyatama kepada untuk unit kerja Eselon 1 Kementerian/Lembaga sebagai pemanfaat hasil-hasil litbang dalam negeri merupakan upaya dari pemerintah sebagai bentuk apresiasi kepada lembaga peneliti.
Laporan Khusus kali ini mengangkat tentang event Jambore Sanitasi 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian PU sejak 15 hingga 24 Juni di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Jambore Sanitasi merupakan ajang sosialisasi sejak dini untuk memperkenalkan sanitasi melalui duta-duta sanitasi cilik. Harapannya duta sanitasi dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik di lingkungannya masing-masing. Artikel lainnya yang dapat dibaca dalam edisi ini diantaranya tentang Undang-Undang Keinsinyuran, menjelang event Konstruksi Indonesia 2014, serta beberapa solusi tentang penataan kawasan seperti Kampung Deret di Jakarta,maupun bagaimana Negara Jepang menata kawasan sungainya dalam artikel Murasakigawa versus Ciliwung: Dulu dan Kini.
Semoga dengan KIPRAH mengangkat tema Inovasi Teknologi demi Pembangunan Berkelanjutan ini, pembaca dapat tahu dan paham tentang inovasi yang sudah dilakukan oleh Kementerian PU dan selanjutnya dapat memanfaatkan hasil-hasil litbang ke-PU-an dalam kehidupan sehari-hari.
Masuk atau daftar untuk menulis komentar