
Komisi V DPR RI TInjau Infrastruktur Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar – Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan
Kerja (Kunker) reses dalam rangka peninjauan infrastruktur yang dikerjakan oleh
pemerintah. Rombongan kunker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi
Iwan Darmawan Aras bersama anggota DPR RI lainnya untuk meninjau jalan nasional Maros, bypass
Mamminasata dan tol layang Andi Pangeran Pettarani (A.P Pettarani), Kota Makassar,
Sulawesi Selatan pada 15/02/21.
Jalan nasional di Sulawesi Selatan
memiliki total panjang 1.745,92 km, dimana terdapat 1.647,89 km (94,30%) dalam
kondisi mantap. Pada tahun anggaran 2021, alokasi dana dalam penanganan jalan
dan jembatan di Sulawesi Selatan sebesar Rp 832,50 miliar.
Adapun
preservasi
jalan dan jembatan Maros – Bts. Pangkep dan Maros – Bts. Kab. Bone sepanjang
97,95 km dilaksanakan sejak bulan Januari – Desember 2021 dengan biaya sebesar
Rp. 14,04 miliar dan progres fisik saat ini 2,02%. Sementara itu,
pembangunan jalan dan jembatan bypass
Mamminasata sepanjang 13,75 km dilaksanakan sejak tahun 2015 – 2019 dengan biaya sebesar Rp. 245,86 miliar dan
progres fisik 67,62%.
Dalam peninjauan tersebut, Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal Bina Marga yang diwakili oleh Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan
Wilayah II, Thomas Setiabudi Aden menyatakan bahwa preservasi jalan
Makassar – Maros masih memiliki anggaran yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian
PUPR melalui Ditjen Bina Marga mengajukan usulan dana tambahan menggunakan
skema Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN).
“Untuk
jalan Makassar – Maros, upaya perbaikan masih menghadapi kendala. Kementerian
PUPR akan memberikan laporan kepada Komisi V DPR kenapa jalan itu selalu rusak,
anggaran perbaikan dan sebagainya. Tahun ini alokasinya hanya Rp. 14 miliar
untuk 97,95 km, memang sangat terbatas. Kita sudah mengusulkan dana SBSN dari
Kemenkeu. Kita berharap di pertengahan atau akhir 2021 bisa turun, sehingga
bisa dimulai pada 2022,” ujar Thomas
Sedangkan
mengenai kendala pembangunan bypass Mamminasata, Thomas menyatakan bahwa
pembangunan untuk segmen II akan dibiayai dengan sistem Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha (KPBU).
“Pengoperasiannya
di segmen I yang sudah dibangun dengan APBN yaitu mulai Maros. Untuk segmen II
akan kita gunakan KPBU mulai dari Km 13+750 sampai km 48 di Takallar. Dengan selesainya
bypass ini diharapkan perkembangan metropolitas Makassar – Maros menjadi lebih baik. Kita berharap KPBU bisa
cepat terwujud.”
Dalam
kunjungannya, Komisi V DPR RI berharap semua program strategis nasional bisa segera
selesai sehingga dapat langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tujuan
kami melakukan Kunker adalah untuk meninjau dan melihat langsung kondisi di
lapangan. Prioritas kami adalah program yang telah sekian tahun dikerjakan tapi
tidak juga rampung maka akan dicarikan penyelesaian permasalahan baik jalan
nasional Maros dan bypass Mamminasata,” pungkas Andi.
Selain itu, Komisi V DPR RI juga turut meninjau jalan
tol Ujung Pandang seksi 3 (jalan tol layang A.P Pettarani) sepanjang 4,3 km yang
telah dibangun sejak April 2018 – September 2020 dengan biaya sebesar Rp. 2,31
triliun dan siap untuk diresmikan.
Dalam kegiatan kunker reses Komisi V DPR RI tersebut, turut hadir mendampingi rombongan yakni Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan Sulawesi Selatan, Thabrani, Kepala Sub Direktorat Wilayah III Direktorat Irigasi dan Rawa, Asmelita, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asiri, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III, Sugiharjo, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Sulawesi Selatan, Hasrawati Rahim, Plt. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR, Mahbullah Nurdin, dan beserta jajaran masing-masing.(Bi/P5)
Komisi V DPR RI TInjau Infrastruktur Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar – Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan
Kerja (Kunker) reses dalam rangka peninjauan infrastruktur yang dikerjakan oleh
pemerintah. Rombongan kunker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi
Iwan Darmawan Aras bersama anggota DPR RI lainnya untuk meninjau jalan nasional Maros, bypass
Mamminasata dan tol layang Andi Pangeran Pettarani (A.P Pettarani), Kota Makassar,
Sulawesi Selatan pada 15/02/21.
Jalan nasional di Sulawesi Selatan
memiliki total panjang 1.745,92 km, dimana terdapat 1.647,89 km (94,30%) dalam
kondisi mantap. Pada tahun anggaran 2021, alokasi dana dalam penanganan jalan
dan jembatan di Sulawesi Selatan sebesar Rp 832,50 miliar.
Adapun
preservasi
jalan dan jembatan Maros – Bts. Pangkep dan Maros – Bts. Kab. Bone sepanjang
97,95 km dilaksanakan sejak bulan Januari – Desember 2021 dengan biaya sebesar
Rp. 14,04 miliar dan progres fisik saat ini 2,02%. Sementara itu,
pembangunan jalan dan jembatan bypass
Mamminasata sepanjang 13,75 km dilaksanakan sejak tahun 2015 – 2019 dengan biaya sebesar Rp. 245,86 miliar dan
progres fisik 67,62%.
Dalam peninjauan tersebut, Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal Bina Marga yang diwakili oleh Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan
Wilayah II, Thomas Setiabudi Aden menyatakan bahwa preservasi jalan
Makassar – Maros masih memiliki anggaran yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian
PUPR melalui Ditjen Bina Marga mengajukan usulan dana tambahan menggunakan
skema Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN).
“Untuk
jalan Makassar – Maros, upaya perbaikan masih menghadapi kendala. Kementerian
PUPR akan memberikan laporan kepada Komisi V DPR kenapa jalan itu selalu rusak,
anggaran perbaikan dan sebagainya. Tahun ini alokasinya hanya Rp. 14 miliar
untuk 97,95 km, memang sangat terbatas. Kita sudah mengusulkan dana SBSN dari
Kemenkeu. Kita berharap di pertengahan atau akhir 2021 bisa turun, sehingga
bisa dimulai pada 2022,” ujar Thomas
Sedangkan
mengenai kendala pembangunan bypass Mamminasata, Thomas menyatakan bahwa
pembangunan untuk segmen II akan dibiayai dengan sistem Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha (KPBU).
“Pengoperasiannya
di segmen I yang sudah dibangun dengan APBN yaitu mulai Maros. Untuk segmen II
akan kita gunakan KPBU mulai dari Km 13+750 sampai km 48 di Takallar. Dengan selesainya
bypass ini diharapkan perkembangan metropolitas Makassar – Maros menjadi lebih baik. Kita berharap KPBU bisa
cepat terwujud.”
Dalam
kunjungannya, Komisi V DPR RI berharap semua program strategis nasional bisa segera
selesai sehingga dapat langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tujuan
kami melakukan Kunker adalah untuk meninjau dan melihat langsung kondisi di
lapangan. Prioritas kami adalah program yang telah sekian tahun dikerjakan tapi
tidak juga rampung maka akan dicarikan penyelesaian permasalahan baik jalan
nasional Maros dan bypass Mamminasata,” pungkas Andi.
Selain itu, Komisi V DPR RI juga turut meninjau jalan
tol Ujung Pandang seksi 3 (jalan tol layang A.P Pettarani) sepanjang 4,3 km yang
telah dibangun sejak April 2018 – September 2020 dengan biaya sebesar Rp. 2,31
triliun dan siap untuk diresmikan.
Dalam kegiatan kunker reses Komisi V DPR RI tersebut, turut hadir mendampingi rombongan yakni Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan Sulawesi Selatan, Thabrani, Kepala Sub Direktorat Wilayah III Direktorat Irigasi dan Rawa, Asmelita, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asiri, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III, Sugiharjo, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Sulawesi Selatan, Hasrawati Rahim, Plt. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR, Mahbullah Nurdin, dan beserta jajaran masing-masing.(Bi/P5)
Komisi V DPR RI TInjau Infrastruktur Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar – Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan
Kerja (Kunker) reses dalam rangka peninjauan infrastruktur yang dikerjakan oleh
pemerintah. Rombongan kunker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi
Iwan Darmawan Aras bersama anggota DPR RI lainnya untuk meninjau jalan nasional Maros, bypass
Mamminasata dan tol layang Andi Pangeran Pettarani (A.P Pettarani), Kota Makassar,
Sulawesi Selatan pada 15/02/21.
Jalan nasional di Sulawesi Selatan
memiliki total panjang 1.745,92 km, dimana terdapat 1.647,89 km (94,30%) dalam
kondisi mantap. Pada tahun anggaran 2021, alokasi dana dalam penanganan jalan
dan jembatan di Sulawesi Selatan sebesar Rp 832,50 miliar.
Adapun
preservasi
jalan dan jembatan Maros – Bts. Pangkep dan Maros – Bts. Kab. Bone sepanjang
97,95 km dilaksanakan sejak bulan Januari – Desember 2021 dengan biaya sebesar
Rp. 14,04 miliar dan progres fisik saat ini 2,02%. Sementara itu,
pembangunan jalan dan jembatan bypass
Mamminasata sepanjang 13,75 km dilaksanakan sejak tahun 2015 – 2019 dengan biaya sebesar Rp. 245,86 miliar dan
progres fisik 67,62%.
Dalam peninjauan tersebut, Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal Bina Marga yang diwakili oleh Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan
Wilayah II, Thomas Setiabudi Aden menyatakan bahwa preservasi jalan
Makassar – Maros masih memiliki anggaran yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian
PUPR melalui Ditjen Bina Marga mengajukan usulan dana tambahan menggunakan
skema Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN).
“Untuk
jalan Makassar – Maros, upaya perbaikan masih menghadapi kendala. Kementerian
PUPR akan memberikan laporan kepada Komisi V DPR kenapa jalan itu selalu rusak,
anggaran perbaikan dan sebagainya. Tahun ini alokasinya hanya Rp. 14 miliar
untuk 97,95 km, memang sangat terbatas. Kita sudah mengusulkan dana SBSN dari
Kemenkeu. Kita berharap di pertengahan atau akhir 2021 bisa turun, sehingga
bisa dimulai pada 2022,” ujar Thomas
Sedangkan
mengenai kendala pembangunan bypass Mamminasata, Thomas menyatakan bahwa
pembangunan untuk segmen II akan dibiayai dengan sistem Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha (KPBU).
“Pengoperasiannya
di segmen I yang sudah dibangun dengan APBN yaitu mulai Maros. Untuk segmen II
akan kita gunakan KPBU mulai dari Km 13+750 sampai km 48 di Takallar. Dengan selesainya
bypass ini diharapkan perkembangan metropolitas Makassar – Maros menjadi lebih baik. Kita berharap KPBU bisa
cepat terwujud.”
Dalam
kunjungannya, Komisi V DPR RI berharap semua program strategis nasional bisa segera
selesai sehingga dapat langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tujuan
kami melakukan Kunker adalah untuk meninjau dan melihat langsung kondisi di
lapangan. Prioritas kami adalah program yang telah sekian tahun dikerjakan tapi
tidak juga rampung maka akan dicarikan penyelesaian permasalahan baik jalan
nasional Maros dan bypass Mamminasata,” pungkas Andi.
Selain itu, Komisi V DPR RI juga turut meninjau jalan
tol Ujung Pandang seksi 3 (jalan tol layang A.P Pettarani) sepanjang 4,3 km yang
telah dibangun sejak April 2018 – September 2020 dengan biaya sebesar Rp. 2,31
triliun dan siap untuk diresmikan.
Dalam kegiatan kunker reses Komisi V DPR RI tersebut, turut hadir mendampingi rombongan yakni Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan Sulawesi Selatan, Thabrani, Kepala Sub Direktorat Wilayah III Direktorat Irigasi dan Rawa, Asmelita, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asiri, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III, Sugiharjo, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Sulawesi Selatan, Hasrawati Rahim, Plt. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR, Mahbullah Nurdin, dan beserta jajaran masing-masing.(Bi/P5)
Komisi V DPR RI TInjau Infrastruktur Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar – Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan
Kerja (Kunker) reses dalam rangka peninjauan infrastruktur yang dikerjakan oleh
pemerintah. Rombongan kunker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi
Iwan Darmawan Aras bersama anggota DPR RI lainnya untuk meninjau jalan nasional Maros, bypass
Mamminasata dan tol layang Andi Pangeran Pettarani (A.P Pettarani), Kota Makassar,
Sulawesi Selatan pada 15/02/21.
Jalan nasional di Sulawesi Selatan
memiliki total panjang 1.745,92 km, dimana terdapat 1.647,89 km (94,30%) dalam
kondisi mantap. Pada tahun anggaran 2021, alokasi dana dalam penanganan jalan
dan jembatan di Sulawesi Selatan sebesar Rp 832,50 miliar.
Adapun
preservasi
jalan dan jembatan Maros – Bts. Pangkep dan Maros – Bts. Kab. Bone sepanjang
97,95 km dilaksanakan sejak bulan Januari – Desember 2021 dengan biaya sebesar
Rp. 14,04 miliar dan progres fisik saat ini 2,02%. Sementara itu,
pembangunan jalan dan jembatan bypass
Mamminasata sepanjang 13,75 km dilaksanakan sejak tahun 2015 – 2019 dengan biaya sebesar Rp. 245,86 miliar dan
progres fisik 67,62%.
Dalam peninjauan tersebut, Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal Bina Marga yang diwakili oleh Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan
Wilayah II, Thomas Setiabudi Aden menyatakan bahwa preservasi jalan
Makassar – Maros masih memiliki anggaran yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian
PUPR melalui Ditjen Bina Marga mengajukan usulan dana tambahan menggunakan
skema Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN).
“Untuk
jalan Makassar – Maros, upaya perbaikan masih menghadapi kendala. Kementerian
PUPR akan memberikan laporan kepada Komisi V DPR kenapa jalan itu selalu rusak,
anggaran perbaikan dan sebagainya. Tahun ini alokasinya hanya Rp. 14 miliar
untuk 97,95 km, memang sangat terbatas. Kita sudah mengusulkan dana SBSN dari
Kemenkeu. Kita berharap di pertengahan atau akhir 2021 bisa turun, sehingga
bisa dimulai pada 2022,” ujar Thomas
Sedangkan
mengenai kendala pembangunan bypass Mamminasata, Thomas menyatakan bahwa
pembangunan untuk segmen II akan dibiayai dengan sistem Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha (KPBU).
“Pengoperasiannya
di segmen I yang sudah dibangun dengan APBN yaitu mulai Maros. Untuk segmen II
akan kita gunakan KPBU mulai dari Km 13+750 sampai km 48 di Takallar. Dengan selesainya
bypass ini diharapkan perkembangan metropolitas Makassar – Maros menjadi lebih baik. Kita berharap KPBU bisa
cepat terwujud.”
Dalam
kunjungannya, Komisi V DPR RI berharap semua program strategis nasional bisa segera
selesai sehingga dapat langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tujuan
kami melakukan Kunker adalah untuk meninjau dan melihat langsung kondisi di
lapangan. Prioritas kami adalah program yang telah sekian tahun dikerjakan tapi
tidak juga rampung maka akan dicarikan penyelesaian permasalahan baik jalan
nasional Maros dan bypass Mamminasata,” pungkas Andi.
Selain itu, Komisi V DPR RI juga turut meninjau jalan
tol Ujung Pandang seksi 3 (jalan tol layang A.P Pettarani) sepanjang 4,3 km yang
telah dibangun sejak April 2018 – September 2020 dengan biaya sebesar Rp. 2,31
triliun dan siap untuk diresmikan.
Dalam kegiatan kunker reses Komisi V DPR RI tersebut, turut hadir mendampingi rombongan yakni Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan Sulawesi Selatan, Thabrani, Kepala Sub Direktorat Wilayah III Direktorat Irigasi dan Rawa, Asmelita, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asiri, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III, Sugiharjo, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Sulawesi Selatan, Hasrawati Rahim, Plt. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR, Mahbullah Nurdin, dan beserta jajaran masing-masing.(Bi/P5)