Pencanangan Pemanfaatan SPAM Regional Kartamantul
Pemanfaatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul di Bantar, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul dicanangkan, Selasa (26/9). Pencanangkan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah kesepakatan bersama Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso, Bupati Bantul, Bupati Sleman dan Walikota Yogyakarta.
Menurut Sri Sultan, SPAM Regional Kartamantul memakai sumber air baku dari Sungai Progo dan dikelola secara terpadu oleh tiga daerah otonom, yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Manfaat pembangunan SPAM Regional Kartamantul yaitu untuk penyediaan air baku dan pembentukan pengelola bersama yang dimiliki tiga daerah otonom, serta sebagai peluang kerja sama dengan sektor swasta.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2017 tentang Dewan Sumber Daya Air Nasional, bahwa lingkup kerja sama SPAM Regional Kartamantul merupakan kewenangan dari Dewan Sumber Daya Air. Tugas dan fungsi Dewan Sumber Daya Air adalah memberi masukan kebijakan nasional dan koordinasi imlementasi pengelolaan sumber daya air antar pemangku kepentingan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
“Implikasi pemanfaatan sumber air baku dari Sungai Progo, sungai bawah tanah Gunung Kidul dan program Pamsimas akan lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk yang selama ini belum terlayani dengan aman dan sehat,” tutur Sri Sultan.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian (PUPR) Sri Hartoyo menjelaskan, pencanangan SPAM Regional Kartamantul merupakan komitmen Pemerintah Pusat terhadap pembangunan penyediaan sarana air minum yaitu 100% akses aman air minum pada tahun 2019.
Diungkapkannya, SPAM Regional Kartamantul memiliki bangunan intake untuk menangkap atau menyadap air baku, bangunan clear well dan bangunan instalasi pengolahan air. SPAM Regional Kartamantul direncanakan memiliki kapasitas 700 liter per detik dan dibagi menjadi dua tahap. Tahap I (400 liter/detik yang terdiri atas Fase 1 sebesar 200 liter/detik dan Fase 2 sebesar 200 liter/detik) serta Tahap II (300 liter/detik) dengan perkiraan biaya investasi total (Tahap I dan Tahap II) sebesar Rp 675 Milyar.
Tahap I dengan kapasitas 400 liter per detik dibagi jadi dua fase yaitu masing-masing berkapasitas 200 liter per detik. Proses pembangunan SPAM Kartamantul Tahap I, dimulai sejak tahun 2014-2015 dan melayani sebanyak 9.250 SR (dari target sambungan sebesar 16.000 SR). Sedangkan konstruksi pembangunan IPA fase 2 sebesar 200 liter/detik, saat ini sedang dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN. Ditargetkan akan selesai pada tahun 2018 dan akan dapat memberikan pelayanan air minum perpipaan kepada sekitar 280.000 jiwa.
“Memang target 100% akses aman air minum tidak dapat diperoleh Pemerintah Pusat sendiri tanpa ada prakarsa dari Pemerintah Daerah. Kami apresiasi D.I. Yogyakarta mampu menyatukan Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta untuk secara bersama mengupayakan penyediaan sarana air minum dengan adanya SPAM Regional Kartamantul,” kata Sri Hartoyo.
Sri Hartoyo menambahkan, SPAM Regional Kartamantul tidak selesai hanya sampai disini, masih ada pekerjaan rumah yang masih berat, yaitu penyerapan kuota air minum yang sudah disepakati oleh para pihak, khususnya Bupati/Walikota dan PDAM kabupaten/kota, serta kerja sama dengan pihak swasta untuk mengalirkan air ke sambungan rumah. (didik-randaldiy/bns)
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri