Pelatihan Pemeriksaan Cepat Kerusakan Bangunan Gedung Pasca Gempa Bumi
Jakarta, 21 September 2020 Secara geografis, posisi Indonesia merupakan titik bertemunya tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik atau dikenal sebagai Ring of Fire. Ketiga lempeng itu kerap bergeser menumbuk lempeng lain, yang bisa menyebabkan gempa bumi bahkan menimbulkan tsunami. Negara kita berlokasi di wilayah rawan bencana alam.ßß
Bencana gempa bumi dapat meluluhlantakkan infrastruktur hingga gedung-gedung perkantoran dan perumahan rakyat. Kerusakan gedung-gedung menimbulkan kerugian material dan menelan korban manusia akibat tertimpa runtuhan.
Pemerintah tentu menyadari adanya ancaman bencana gempa yang mungkin terjadi. Mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan umum Nomor: 1176/KPTS/M/2019 tentang Satuan Tugas Penanggulangan Bencana di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan membentuk dan mengfungsikan Pos Komando Penanggulangan Darurat Bencana di kantor pusat maupun di daerah terjadi bencana dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Oleh sebab itu, kemampuan penanggulangan bencana ini, menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PUPR, dalam hal ini ditujukan bagi aparat di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Untuk mendukung hal tersebut, Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman menyelenggarakan Pelatihan Pemeriksaan Cepat (Quick Assesment) Kerusakan Bangunan Gedung Pasca Bencana Gempa Bumi. Pelatihan ini difasilitasi oleh Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PUPR Wilayah III Jakarta.
Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan pada peserta agar dapat melaksanakan pemeriksaan cepat, menetapkan tingkat kerusakan, menghitung biaya perbaikan kerusakan bangunan gedung pasca bencana gempa bumi, dan mampu menjelaskan audit struktur.
Dalam sambutan pembukaan pelatihan yang dilaksanakan melalui konferensi video dari Jakarta (21/9), Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno menyampaikan kepada para peserta pelatihan tentang pentingnya penanganan bencana secara tepat dan cepat.
Penanganan bencana tanggap darurat tentunya menjadi penting untuk meminimalisir risiko-risiko lain yang disebabkan pasca bencana. Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR, tentunya memiliki peran penting dalam proses penanganan bencana tanggap darurat dan rehabilitasi bangunan terdampak bencana, tegas Ruhban.
Dari 23 orang calon peserta yang dipanggil, peserta yang mengkonfirmasi keikutsertaannya sebanyak 20 orang. Pembelajaran dilaksanakan secara secara Online melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.
Di akhir sambutan, Ruhban Ruzziyatno menyempatkan untuk memberikan sebuah pantun penyemangat bagi para peserta yang akan mengikuti pelatihan, Kerak telor dimakan hangat-hangat, di pantai Ancol di akhir pekan. Selamat belajar penuh semangat, tetap selalu jaga kesehatan.
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri