MENTERI PU TINJAU SPAM DAN SANITASI KABUPATEN BONDOWOSO

MENTERI PU TINJAU SPAM DAN SANITASI KABUPATEN BONDOWOSO

9769 Print

MENTERI PU TINJAU SPAM DAN SANITASI KABUPATEN BONDOWOSO

 

Usai diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Tuban Februari lalu, kini giliran Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meninjau pemanfaatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Sumber Jeruk Kecamatan Jambesari Darusolah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (21/8). SPAM ini sudah dimanfaatkan oleh sekitar 830 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 4.150 jiwa penduduk Desa Sumber Jeruk dan Sumber Anyar sejak 2008 lalu. Selain SPAM, desa tersebut juga mendapatkan bantuan MCK Umum dan jalan akses yang sedang dalam proses pembangunan tahun ini.

 

Peninjauan SPAM dan MCK Umum oleh Rombongan Menteri PU dilakukan dalam rangkaian lawatannya ke beberapa tempat di Jawa Timur. Sebelumnya Menteru PU melakukan peletakkan batu pertama SPAM Giliketapang, Kabupaten Probolinggo, meninjau Bendungan Bajulmati Kabupaten Banyuwangi, dan Rusunawa Pondok Pesantren Bustanul Ulum Kabupaten Jember.

 

Dalam sambutannya di hadapan warga Desa Sumber Jeruk dan Sumber Anyar, Menteri PU menekankan keberlanjutan SPAM dan MCK yang memerlukan transparansi dari Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) sebagai Pengelola SPAM dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pengelola MCK Umum.

 

Untuk menjamin keberlangsungan SPAM dan MCK yang lama, KSM dan HIPPAM harus transparan melaporkan pengelolaannya kepada masyarakat. Jika pengelolaannya baik, tidak mustahil dapat mengembangkan SPAM atau MCK di tempat lain, ujar Menteri PU.

 

Menteri PU menambahkan, Presiden RI selalu menyinggung pentingnya air minum dan sanitasi di beberapa kesempatan. Itu menandakan tingginya perhatian pemerintah untuk mendukung kesejahteran masyarakat melalui peningkatan akses air minum dan sanitasi yang baik.

 

Kepala Desa Sumber Jeruk menjelaskan, air diambil dari sumber mata air yang berjarak lebih kurang 9 km dari atas bukit dengan system gravitasi. Air ditangkap dengan broncaptering untuk kemudian disalurkan ke reservoir eksisting dan 20 Hidran Umum (HU) yang tersebar di 2 desa tersebut.

 

Menurut Kepala Desa yang baru berumur 23 tahun ini, pengembangan kawasan permukiman di desanya sudah dibangun mulai tahun 2008 sepanjang 2.250 meter dengan lebar 3,5 meter sebagai penghubung antar desa. Pada dilanjutkan pada tahun 2009 sepanjang 1.650 meter lebar 3,5 meter dan jalan akses lainnya dengan panjang 563 meter dengan lebar 2,5 meter.

 

Dengan terbangunnya prasarana jalan, air bersih, maupun sanitasi tersebut diharapkan dapat membentuk kawasan desa yang tumbuh dan terpadu dalam faktor sosial dan ekonomi, dan akhirnya meningkatnya kesejahteran masyarakat, katanya.

 

MCK Umum

 

Desa Sumer Jeruk, Sumber Anyar, dan Pucang Anom merupakan tiga desa tertinggal dengan tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat yang rendah. Kesadaran masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan masih rendah, mayoritas masyarakat masih memanfaatkan sawah tegalan untuk BAB. Untuk mengatasinya, Departemen Pekerjaan Umum melalui  Ditjen Cipta Karya memberikan bantuan prasarana MCK Umum dengan biaya Rp 800 juta pada tahun 2008 dan 2009.

 

Dua unit MCK sudah dibangun pada tahun 2008, dan tahun ini sedang dibangun 6 unit lagi dan tersebar di 6 dusun di 2 desa tersebut. Dua unit yang dibangun pada 2008 yaitu masing-masing 1 unit di Desa Sumber Jeruk dimanfaatkan oleh 44 KK dan dikelola oleh KSM Lestari, 1 unit lainnya di desa Sumber Anyar dimanfaatkan oleh 40 KK. (bcr/ind)

 

Pusat Komunikasi Publik

240809

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri

Berita Terkait