BPPSPAM Kritik Operator Layanan Air Minum Jakarta
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM),
Rachmat Karnadi mengkritik sikap operator layanan air minum di DKI Jakarta yang
lebih memilih terkena denda alih-alih menginvestasikan sambungan pipa untuk
menurunkan tingkat kebocoran air yang masih sangat tinggi.
SJadi memang ada kelemahan dalam perjanjian antara PDAM DKI dengan
swasta. Ada yang tidak balance,
seharusnya kalau kebocoran tidak diturunkan dendanya sebanyak dua kali nilai
investasi pipa bukannya dendanya malah lebih rendah, ungkap Rachmat kepada para
wartawan di Jakarta, Rabu (20/3).
Berdasarkan data BPPSPAM, tingkat kebocoran layanan air di ibukota
berkisar 40 persen. Rachmat menyebutkan dua operator di Jakarta yaitu PT Aetra
dan PT Palyja memiliki tingkat kebocoran masing-masing 42 persen dan 39 persen.
Angka tersebut jauh diatas angka kebocoran rata-rata nasional yang sebesar 33
persen.
Kepala BPPSPAM mengakui diperlukan nilai investasi cukup besar untuk
menurunkan angka kebocoran. Meskipun begitu, hal tersebut tetap menjadi tugas
dan tanggung jawab operator untuk menurunkannya. Besarnya investasi tersebut disebabkan,
hampir seluruh wilayah Jakarta dalam keadaan beton.
SJadi kalau mau ganti pipa yang bocor, dengan kondisi tersebut lebih
baik ganti pipa semuanya daripada bongkar beton hanya untuk perbaiki sebagian
lalu harus perbaiki betonnya seperti kondisi semula, ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rachmat juga menyatakan adanya keengganan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerima program bantuan penggantian pipa
Sambungan Rumah (SR) khusus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah
menawarkan program pengantian pipa untuk 4.000 SR MBR dengan nilai pengantian
Rp2 juta untuk setiap SR.
Pemprov DKI beralasan mereka harus menghitung besaran subsidi yang
harus diberikan bila mereka menerima tawaran program tersebut. Saat ini, ada
lima kategori pelanggan air minum di ibukota yang dibuat berdasarkan tarif per
meter kubik. Kategori tersebut yaitu pelanggan dengan tarif Rp1.000/meter
kubik, Rp3.000/meter kubik, Rp4.000/meter kubik, Rp6.000/meter kubik dan
Rp12.000/ meter kubik.
SRata-rata tarif air di Jakarta sebesar Rp7.000/meter kubik. Sementara
untuk program biaya penggantian SR ini khusus untuk penambahan pelangganan
kelas tarif Rp1000/ meter kubik. Jadi mereka mengaku sedang menghitung terlebih
dahulu. Namun kita siap. Untuk tahap pertama, kita siap untuk penggantian 2.000
sambungan rumah, sebut Rachmat. (rnd)
Pusat Komunikasi Publik
200313
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri