BPPSPAM Kritik Operator Layanan Air Minum Jakarta

BPPSPAM Kritik Operator Layanan Air Minum Jakarta

9656 Print

Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Rachmat Karnadi mengkritik sikap operator layanan air minum di DKI Jakarta yang lebih memilih terkena denda alih-alih menginvestasikan sambungan pipa untuk menurunkan tingkat kebocoran air yang masih sangat tinggi.

 

SJadi memang ada kelemahan dalam perjanjian antara PDAM DKI dengan swasta. Ada yang tidak balance, seharusnya kalau kebocoran tidak diturunkan dendanya sebanyak dua kali nilai investasi pipa bukannya dendanya malah lebih rendah, ungkap Rachmat kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (20/3).

 

Berdasarkan data BPPSPAM, tingkat kebocoran layanan air di ibukota berkisar 40 persen. Rachmat menyebutkan dua operator di Jakarta yaitu PT Aetra dan PT Palyja memiliki tingkat kebocoran masing-masing 42 persen dan 39 persen. Angka tersebut jauh diatas angka kebocoran rata-rata nasional yang sebesar 33 persen.

 

Kepala BPPSPAM mengakui diperlukan nilai investasi cukup besar untuk menurunkan angka kebocoran. Meskipun begitu, hal tersebut tetap menjadi tugas dan tanggung jawab operator untuk menurunkannya. Besarnya investasi tersebut disebabkan, hampir seluruh wilayah Jakarta dalam keadaan beton.

 

SJadi kalau mau ganti pipa yang bocor, dengan kondisi tersebut lebih baik ganti pipa semuanya daripada bongkar beton hanya untuk perbaiki sebagian lalu harus perbaiki betonnya seperti kondisi semula, ujarnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Rachmat juga menyatakan adanya keengganan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerima program bantuan penggantian pipa Sambungan Rumah (SR) khusus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).  Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menawarkan program pengantian pipa untuk 4.000 SR MBR dengan nilai pengantian Rp2 juta untuk setiap SR.

 

Pemprov DKI beralasan mereka harus menghitung besaran subsidi yang harus diberikan bila mereka menerima tawaran program tersebut. Saat ini, ada lima kategori pelanggan air minum di ibukota yang dibuat berdasarkan tarif per meter kubik. Kategori tersebut yaitu pelanggan dengan tarif Rp1.000/meter kubik, Rp3.000/meter kubik, Rp4.000/meter kubik, Rp6.000/meter kubik dan Rp12.000/ meter kubik.

 

SRata-rata tarif air di Jakarta sebesar Rp7.000/meter kubik. Sementara untuk program biaya penggantian SR ini khusus untuk penambahan pelangganan kelas tarif Rp1000/ meter kubik. Jadi mereka mengaku sedang menghitung terlebih dahulu. Namun kita siap. Untuk tahap pertama, kita siap untuk penggantian 2.000 sambungan rumah, sebut Rachmat. (rnd)

 

Pusat Komunikasi Publik

200313

Apakah informasi di atas cukup membantu?

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri

Berita Terkait