BPPSPAM Dorong BUMD Air Minum Lakukan Self Assessment
Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) melakukan penilaian kinerja secara mandiri (self assesment) setahun sekali pada awal tahun. Tujuan self assesment yaitu untuk memetakan kinerja yang sudah memenuhi standar dan yang belum. Sehingga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau BUMD air minum dapat menyusun rencana tindak turun tangan (RT3) untuk meningkatkan kinerja.
"Self assesment penting dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelayanan perusahaan kepada masyarakat, " kata Anggota BPPSPAM Unsur Pelanggan, Aji Setya Budi dalam acara Workshop Self Asessment PDAM di Surabaya, Kamis (27/02/20). Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekretariat BPPSPAM, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Ditjen SDA dan Para Direktur PDAM Berkinerja Kurang Sehat.
Draft dokumen RT3 , BUMD air minum yang telah disusun berdasarkan hasil self assesment dapat dijadikan dasar untuk menyusun program kegiatan untuk meningkatkan kinerja. Ada dua program skala prioritas yang dapat disusun dari dokumen RT3 yaitu program prioritas yang mempunyai daya ungkit cukup tinggi namun tidak memerlukan biaya investasi. Selanjutnya, program yang mempunyai daya ungkit cukup tinggi namun memerlukan biaya investasi tidak terlalu besar dan dapat berpengaruh dalam waktu jangka menengah.
Kepala Sekretariat BPPSPAM, Andreas Wibowo menyampaikan bahwa BPPSPAM berkomitmen untuk mendampingi BUMD air minum meningkatkan kinerja. Pada tahun ini BPPSPAM telah menyusun strategi penyehatan PDAM dengan cara membagi fasilitasi PDAM berdasarkan Cluster jumlah kelompok pelanggan yaitu Cluster kecil yaitu PDAM dengan jumlah pelanggan kurang dari 10.000 Pelanggan, Cluster 2 yaitu PDAM dengan jumlah pelanggan antara 10.000 sampai dengan 20.000 pelanggan dan Cluster 3 yaitu PDAM dengan jumlah pelanggan diatas 20.000 pelanggan.
Andreas menyampaikan bahwa berdasarkan analisa BPPSPAM terhadap hasil penilaian kinerja PDAM, dapat terlihat bahwa PDAM yang memiliki jumlah pelanggan dibawah 10.000 SR memiliki permasalahan berbeda dengan PDAM yang jumlah pelanggan 10.000-20.000 SR dan PDAM dengan jumlah pelanggan diatas 20.000 SR. Oleh karena itu dalam menyelesaikan permasalahan pada masing-masing cluster juga menggunakan strategi yang berbeda.
Contoh penerapan strategi untuk masing-masing cluster misalnya untuk PDAM cluster yang memiliki pelanggan dibawah 10.000 SR yaitu subsidi tarif, penyertaan modal, bantuan manajemen dan penambahan cakupan layanan. Sedangkan untuk PDAM dengan jumlah pelanggan 10.000-20.000 SR pendekatan strategi yaitu penyesuian tarif mencapai Full Cost Recovery (FCR), bussines plan dan penyertaan modal daerah. Adapun untuk PDAM dengan pelanggan di atas 20.000, strategi pendekatannya dengan cara penurunan tingkat kehilangan air, efisiensi energi, manajemen aset dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).(el/FB)
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri