BPPSPAM Berikan Action Plan Kepada 70 PDAM
Hasil identifikasi Badan
Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) kepada 70 PDAM
dalam program pendampingan tahun ini akhirnya selesai. Hasil tersebut
berupa action plan atau Rekomendasi
Tindak Turun Tangan (RT3) yang berupa bantuan manajemen, bantuan program,
restrukturisasi hutang dan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM).
Saat
ini, RT3 tersebut telah diserahkan kepada PDAM dan Bappeda untuk
ditindaklanjuti dan juga diserahkan kepada Ditjen Cipta Karya untuk fasilitasi
bantuan. Dengan adanya action
plan tersebut, diharapkan 70 PDAM yang tadinya sakit atau kurang
sehat berubah status menjadi sehat pada tahun 2013 nanti.
Kepala
BPPSPAM Rachmat Karnadi mengatakan, setelah rekomendasi disampaikan, kita akan terus
memonitor kemajuannya. Kita mentargetkan tahun 2014 nanti seluruh PDAM bisa
menjadi sehat.
SSaat
ini BPPSPAM bersama Ditjen Cipta Karya terus berupaya memfasilitasi agar PDAM
sehat semakin banyak. Tahun depan kita rencananya akan mendampingi lagi
sebanyak 30 PDAM, kata Rachmat Karnadi dalam acara Workshop Konsolidasi
Kegiatan BPPSPAM dan Dit PAM di Jakarta, Selasa (4/12).
Berdasarkan
identifikasi yang dilakukan oleh BPPSPAM selama tahun 2012 ada beberapa
permasalahan utama PDAM, diantaranya, masih banyak PDAM yang mempunyai pipa
asbes, beberapa IPA fiber mengalami kerusakan parah, PDAM belum mampu
menyusun laporan keuangan terutama PDAM yang mengalami pemekaran wilayah,
banyak PDAM yang tarifnya belum FCR dan belum adanya pembagian wilayah antara
pelayanan PDAM dan penyelenggara SPAM non PDAM.
Sementara
itu, rekomendasi yang diberikan antara lain, bantuan manajemen berupa
pendampingan penyusunan business plan, penyusunan RISPAM dan Perda. Untuk
bantuan program, berupa penggantian dan pemasangan pipa, water meter,
rehabilitasi reservoir, pengadaan inverter. Untuk peningkatan SDM terdapat
pelatihan penyusunan laporan keuangan, penerapan meter air, mekanikal dan
elektrikal dan pelatihan software jaringan perpipaan.
Mewakili Direktur Air Minum Ditjen Cipta
Karya, Kasubdit Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan Hilwan mengatakan, RT3
dari BPPSPAM akan kita terima dan kita laksanakan secara lebih lanjut.
Menurut Hilwan, saat ini masalah kelembagaan menjadi isu paling krusial dalam
pengembangan air minum. Banyak Pemda yang belum memiliki kebijakan dan strategi
yang jelas dan komitmen daerah yang masih rendah.
Ia
menambahkan, pemerintah telah memberikan banyak fasilitas kepada PDAM untuk
pengembangan SPAM baik itu lewat perbankan dan KPS. SHarapan kita kedepan dapat
mendorong kemandirian PDAM untuk tidak tergantung kepada APBN dan APBD dengan
berbagai program alternatif pembiayaan seperti perbankan dan KPS, kata Hilwan.
Saat
ini dari total 375 PDAM, PDAM sehat sebanyak 144, 129 PDAM berkinerja kurang
sehat dan sebanyak 70 PDAM dalam kondisi sakit. Saat ini pemerintah terus
mendorong PDAM unutk melakukan pinjaman perbankan dalam rangka pengembangan
SPAM. Saat ini sebanyak 51 PDAM telah mengajukan proposal pinjaman dan enam
diantaranya telah menandatangani komitmen pendanaan sebesar Rp 4,325 Triliun.
(dvt)
Pusat Komunikasi Publik
051212
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Facebook: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Twitter: @kemenpu
Instagram: kemenpupr
Youtube: kemenpu
#SigapMembangunNegeri