BPSDM Selesaikan Workshop Social Safeguards SPAM Regional dan SPALD-T Perkotaan Tahun 2022
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, bekerja sama dengan Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Permukiman, Ditjen Cipta telah menyelesaikan “Workshop Safeguards Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional dan Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat (SPAL DT) Perkotaan pada Jumat (7/10).
Kepala Pusbangkom SDA dan Permukiman diwakili Kepala Bidang Manejemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Fitri Riandini menyampaikan,"Workshop ini telah berhasil terselenggara dengan metode pembelajaran tatap muka (klasikal). Workshop yang diselenggarakan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah V Yogyakarta, telah disampaikan dengan materi-materi khusus terkait Social Safeguards, dari Narasumber yang kompeten di bidangnya. Sehingga peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk diimplementasikan dan dapat meminimalisasi kendala di lapangan."
"Setelah mengikuti workshop ini, Bapak/Ibu peserta diharapkan terus berupaya untuk mengembangkan kompetensi dan kinerja sesuai dengan standar kompetensi jabatan, serta dapat memberikan manfaat dalam rangka peningkatan kualitas ASN Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,"ucap Fitri.
Workshop Social Safeguards Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional dan Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat (SPAL DT) Perkotaan ini yang diselenggarakan sejak tanggal 03 - 07 Oktober 2022 diikuti sebanyak 32 orang peserta dengan jumlah jam pembelajaran sebanyak 37 Jam Pelajaran (JP) dengan dinyatakan berhak mendapatkan sertifikat workshop. Seluruh peserta sebanyak 32 orang dinyatakan berhak mendapatkan sertifikat workshop.
Pengajar pada workshop ini adalah pengajar yang berpengalaman dan kompeten pada bidangnya yang berasal dari eksternal Kementerian PUPR.
Adhitya Hardiawan menyampaikan kesannya selama mengikuti workshop,”Workshopnya keren, materinya menarik dan pematerinya sangat expert di bidangnya, pesan-pesannya lebih sering mengadakan workshop seperti ini dan kalo bisa pesertanya dari seluruh Indonesia, agar semuanya bisa mengetahui pengalaman apa saja yg terjadi di seluruh indonesia dan bagaimana juga cara penanganannya.