32 Peserta Lulus Pelatihan Teknologi Geolistrik Untuk Perencanaan Air Tanah
Bandung, 15 Februari 2021 - Seperti kita ketahui bersama, pemanfaatan air tanah itu sangat mahal. Banyak aspek yang harus kita pertimbangkan sebelum mengembangkan air tanah. Selain segi biaya, juga perlu diperhatikan cadangan air tanah nya. Untuk itu, seorang ahli perencana air tanah hendaknya menghitung secara akurat berapa besar debit air tanah yang boleh diambil agar cadangan air tanah tetap terjaga. Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya melalui konferensi video dalam Penutupan Pelatihan Teknologi Geolistrik Untuk Perencanaan Air Tanah, Senin (15/2).
“Air tanah merupakan salah satu sumber air untuk mensuplai kebutuhan manusia. Namun, pengembangan air tanah lebih rumit daripada pengembangan air permukaan, karena ketersediaan dan potensinya tidak dapat dilihat langsung,” ujar Ruhban.
Ruhban menambahkan sebelum melakukan pemboran air tanah, kita perlu tahu terlebih dahulu berapa potensinya. Jangan sampai pemboran dengan biaya mahal yang kita lakukan tidak mendapatkan hasil yang sepadan. Oleh karena itu, teknologi geolistrik ini menjadi sangat penting dalam tahapan perencanaan air tanah. Geolistrik merupakan tahapan awal untuk mendapatkan rekomendasi layak atau tidaknya dilakukan pemboran sumur air tanah.
"Melalui survey geolistrik ini, kita mendapatkan gambaran potensi cadangan air yang ada di dalam tanah dan kemudian memberikan pertimbangan teknis untuk batasan pemanfaatannya. Dengan demikian, pemanfaatan air tanah dapat kita lakukan secara efisien dan berkelanjutan,"tegasnya.
Ruhban juga menyampaikan Pelatihan Teknologi Geolistrik Untuk Perencanaan Air Tanah diikuti oleh 32 peserta yang berasal dari lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas PUPR Provinsi/Kota/Kabupaten, dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia(BPSDM) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman melalui Video Conference yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung pada tanggal 2-15 Februari 2021.
Dari Pelatihan Teknologi Geolistrik Untuk Perencanaan Air Tanah terdapat 3 (tiga) peserta terbaik diantaranya adalah: terbaik pertama dengan nilai 90.79 diperoleh Aris Rinaldi, S.T.(Balai Teknik Bendungan), terbaik ke dua dengan nilai 88.26 oleh Astika Septiani, A. Md (Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kab. Purwakarta) dan terbaik ke tiga dengan nilai 89.39 diraih oleh Suyudi Akbari Habibi, S.T. (BWS Kalimantan V).
Menutup sambutan Ruhban berharap walaupun pelatihan ini dilaksanakan secara daring, dapat memberikan bekal pengetahuan yang bermanfaat bagi peserta dalam pekerjaan di lapangan. Pusbangkom SDA dan Permukiman akan terus berupaya meningkatkan metode pelatihan agar lebih baik lagi. Video-video interaktif telah dibuat sebagai pengganti OJT lapangan yang tidak bisa laksanakan karena kondisi pandemi saat ini. Semoga hal ini dapat melengkapi materi pelatihan disamping modul yang telah disediakan.